Dukuhhwaru ( IPARI ) – Suasana di MTs Al Maktubiyah di Jl. Kalisoka tampak berbeda. Sebanyak 100 siswa dengan penuh antusias mengikuti kegiatan **Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS)** yang digelar oleh Penyuluh Agama Islam Kecamatan Dukuhwaru pada Hari Jum’at (18/10). Acara ini tidak hanya penuh manfaat, tetapi juga seru, membawa banyak wawasan baru yang relevan bagi remaja.
Tiga pemateri keren hadir memberikan materi yang penting untuk kehidupan para siswa. Ahmad Masruri membuka sesi dengan pembahasan tentang pentingnya **mengenal dan menerima diri sendiri**. “Kamu harus tahu kelebihan dan kekuranganmu, biar nggak gampang minder atau terpengaruh omongan orang lain,” katanya. Sontak, banyak siswa yang tersenyum dan mengangguk, merasa sangat terhubung dengan pesan yang disampaikan.
Selanjutnya, Munawar menyampaikan materi tentang **risiko pernikahan dini**. Ia mengingatkan para siswa untuk berpikir panjang. “Nikah muda bukan solusi. Mending siapkan ilmu dan masa depan dulu,” tegasnya. Materi ini membuat para siswa semakin menyadari bahwa pernikahan bukan hanya soal tren, melainkan memerlukan persiapan matang dan tanggung jawab besar.
Di sesi terakhir, Suwanto menyemarakkan suasana dengan pembahasan **bahaya narkoba**. “Sekali coba, bisa ketagihan. Jauhi narkoba, deketin mimpi kalian,” pesannya. Pesan ini sukses menggugah semangat siswa untuk berjanji menjauhi pergaulan bebas dan lebih fokus mengejar prestasi.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, disertai pembagian doorprize yang membuat suasana semakin meriah. “Acaranya keren banget, banyak ilmu dan motivasi. Semoga sering-sering diadakan lagi!” ungkap salah satu siswa dengan penuh semangat sambil memamerkan senyum puasnya.
Dengan kegiatan BRUS ini, diharapkan para remaja lebih siap menghadapi tantangan masa depan, memahami pentingnya pengendalian diri, dan semakin bijak dalam menentukan pilihan hidup. MTs Al Maktubiyah telah memberikan fondasi yang kokoh bagi siswa-siswanya untuk melangkah lebih jauh dalam kehidupan.
Kontributor: Arindra Bagus Santoso, Editor : Hasan Basri