Slawi – Hegemoni sepakbola Indonesia mulai terasa sejak Fifa melakukan pencabutan sanksi atas Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dilakukan pada acara kongres ke-66 FIFA di Meksiko, Jum’at (13/05/2016). Sejak saat itu sepakbola Indonesia seolah terbangun dari mati suri. Dan kemarin 15 April 2017 telah dimulai kick off pertama Liga 1. Ini adalah kompetisi resmi pertama sejak pencabutan sanksi tersebut.
Belum lama sejak dimulainya Liga 1 tersebut ada pemandangan menarik dari pertandingan Semen Padang Persipura Jayapura. Pada jam tersebut waktu untuk melaksanakan ibadah Maghrib bagi umat Islam di daerah Sumatera Barat. Hal tersebut menjadi perhatian tersendiri dari Penyuluh Agama Islam Kabupaten Tegal Bani Musofa dalam khutbah Sholat Jum’at di Masjid Asy Syaifulloh Brigif 4 Dewa Ratna Slawi, Jum'at (05/05).
Dalam khutbahnya Bani menyatakan bahwa saat ini banyak terjadi peninggalan sholat secara terang-terangan dan berjamaah. Contohnya dalam pelaksanaan pertandingan sepakbola yang mengambil waktu pelaksanaan bersamaan dengan waktu sholat maghrib. Sebagai negara yang mayoritas beragama Islam marilah kita bersama-sama mendorong gerakan jangan kick off saat maghrib.
Hal senada disampaikan oleh Pelaksana tugas Kepala Kan-Kemenag Kab. Tegal selepas sholat jum’at. Nurrotib menyatakan bahwa “kita mendorong agar yang mempunyai regulasi persepakbolaan di Indonesia memperhatikan pelaksanaan sholat mengingat banyak sekali yang terlibat pada suatu pertandingan sepakbola dari mulai pemain, pelatih, official, keamanan sampai penonton. Dan tentunya kita berharap agar prestasi sepakbola Indonesia menjadi baik dengan cara memeperbaiki dan memperhatikan ibadah. Dan pada akhirnya mari kita tingkatkan prestasi dengan meningkatkan nilai ibadah kita kepada Alloh Swt”.(za)