Lebaksiu – Suasana khidmat dan penuh haru menyelimuti acara Haflah Akhirussanah dan Khotmil Qur’an yang digelar oleh Islamic Boarding School MTsN 1 Tegal pada Minggu (1/6). Kegiatan ini menjadi puncak dari perjalanan para santri yang telah menyelesaikan pendidikan agamanya selama tiga tahun. Dalam acara tersebut, para santri menampilkan prosesi khataman 30 juz Al-Qur’an bin nadhor, serta penampilan hafalan Aqidatul Awam dan Hadits Arbain Nawawi, sebagai bukti capaian mereka selama mondok.
Mengawali rangkaian acara berupa testimoni yakni Kepala Madrasah, Ahmad Zahid, yang mengawali sebuah pertanyaan kepada santriwan dan santriwati yang akan diwisuda. Ia menanyakan nazham yang menunjukkan jumlah anak Nabi Muhammad. Salah seorang santri menjawab dengan baik dan lancar, menyebutkan bait nazham yang menunjukkan ketujuh anak Nabi.
Acara semakin bertambah semarak ketika dilanjutkan dengan testimoni dari perwakilan wali murid. Dalam momen ini, salah satu wali murid secara spontan menunjuk seorang santriwan untuk menguji hafalan mereka. Pertanyaan tentang sifat wajib bagi Allah, yang kemudian dijawab dengan penuh keyakinan oleh Naufal Hamiza, yang langsung melantunkan bait nazham dengan suara lantang dan penuh kepercayaan diri. Penonton memberikan tepuk tangan penuh bangga atas respons tepat tersebut.
Salah satu momen paling menarik adalah saat salah satu wali santriwati memberikan testimoni. Ia bertanya langsung ditujukan kepada putrinya sendiri yang bernama Beiby Ibnati, untuk membuktikan hafalan nazham yang telah diselesaikan. Dengan tenang dan percaya diri, sang putri berdiri lalu melantunkan nazham “Abuhu ‘Abdullahi ‘Abdul Muththolib wa Hasyimun ‘Abdu Manafi yantasib Wa ummuhu Aminatuz-Zuhriyyah ardlo’athu Halimatus Sa’diyyah” yang ditanyakan. Tepuk tangan hadirin pun bergemuruh setelah mendengarkan jawaban tersebut.
Prosesi sungkeman menjadi rangkaian acara yang mengharukan, satu per satu para santri yang diwisuda bersimpuh di hadapan orang tua mereka, memohon maaf dan meminta doa. Tangis haru pecah dari kedua belah pihak, menandai berakhirnya masa pendidikan yang dilalui dengan perjuangan, kesabaran, dan ketekunan. Suasana menjadi begitu emosional, namun juga membahagiakan karena para santri kini telah menyelesaikan fase penting dalam pendidikan agama mereka.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pelepasan, namun juga menjadi bukti bahwa pendidikan pesantren di IBS MTsN 1 Tegal telah menanamkan nilai-nilai keislaman dan kecintaan terhadap ilmu agama dalam diri para santri. Kepala madrasah menyampaikan dalam sambutannya, “Inilah bukti nyata bahwa para santri kita tidak hanya tamat secara akademik, tetapi juga telah tumbuh menjadi pribadi yang matang dalam keilmuan dan akhlak.”