Slawi – Bertempat di ruang guru, pada Jumat (17/11), kepala madrasah memberikan arahan kepada seluruh komponen madrasah, menindaklanjuti program sosialisasi adiwiyata 2017 selepas kegiatan belajar mengajar berakhir.
“Kami mau menyampaikan informasi berkenaan dengan program adiwiyata. Karena beberapa waktu yang lalu ada undangan dimohon hadir pada kegiatan sosialisasi program adiwiyata di SMKN 2 Slawi yang diwakili oleh ibu Asropah.” jelasnya.
Suaedi menyinggung kembali saat MTs Negeri Slawi meraih juara III dalam lomba K3 (Kebersihan, Keteduhan, dan Keindahan) Tingkat kabupaten Tegal Tahun 2017, yang diadakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal tanggal 26-30 Agustus 2017.
“Saat itu panitia lomba tersebut menyampaikan kepada saya. Pak, Slawi sudah sangat-sangat layak untuk ikut adiwiyata tingkat kabupaten. ini sudah digedang-gedag dari saat itu. Oleh sebab itu, kalau sudah ada hal seperti ini, kita harus siap mengikuti kegiatan tersebut.” pinta Suaedi.
Sebelumnya, pagi hari di tempat yang sama, Tim Jurnalistik MTs Negeri Slawi berhasil menemui Asropah yang merupakan perwakilan dari MTs Negeri Slawi yang mengikuti Sosialisasi Program Adiwiyata tahun 2017, yang digelar oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal pada Rabu-Kamis, 15-16 November 2017, bertempat di Aula SMK Negeri 2 Slawi.
Asropah mengatakan, “Pertumbuhan jumlah penduduk berdampak pada penggunaan sumber daya alam yang berlebihan. Sehingga mempengaruhi kualitas sumber daya alam itu sendiri.”
Adiwiyata yang merupakan program pendidikan lingkungan hidup pada jalur formal jenjang pendididikan dasar dan menengah, bertujuan untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggungjawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tatakelola sekolah yang baik untuk pembangunan berkelanjutan, dan mewujudkan generasi muda yang memiliki rasa kepedulian dan tanggungjawab terhadap permasalahan lingkungan.
“Komponen adiwiyata diantaranya, kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, kurikulum sekolah berbasis lingkungan, kegiatan sekolah berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarpras pendukung sekolah yang ramah lingkungan. Sehingga sasarannya, semua warga sekolah diharapkan peduli dan berbudaya lingkungan dengan merubah perilaku ramah lingkungan.” papar Asropah. (akb/za)