Slawi__Ribuan massa dari berbagai eleman masyarakat kabupaten Tegal Rabu (30/11) menggelar apel Nusantara Bersatu. Apel akbar yang berlangsung di lapangan Pemda Kab Tegal dihadiri Bupati Tegal Enthus Susmono, Komandan Kodim 0712/Tegal Letkol, Inf. Hari Santoso, Kapolres Tegal AKBP Adi Vivid A.Bachtiar dan Komandan Lanal Tegal Letkol. Mar. S.B.Manurung
Turut hadir Wakil Walikota Tegal H. Nursholeh dan sejumlah anggota TNI, Polri, serta perwakilan umat agama Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha, Khonghucu dan aliran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Keseluruhan peserta hadir menggenakan slayer warna merah putih tanpa terkecuali termasuk para wartawan cetak, TV, Radio dan on line yang melakukan peliputan.
Kegiatan diisi dengan pementasan Barongsay dari klenteng Hok Ie Kiong Slawi, tarian Nyi Ronggeng dan pembacaan puisi oleh sastrawan dan budayawan Diyah Setyowati. Dalam kesempatan itu tidak hanya Kapolres, Dandim maupun Danlanal yang menyampaikan orasi kebangsaan namun juga tokoh masyarakat H. Tambari Gustam.
Bupati Tegal Enthus Susmono dalam orasi kebangsaannya menegaskan kembali bahwa NKRI sudah final dan harga mati. Oleh karena menurut Enthus, mereka yang hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia harus taat dan tunduk pada tata aturan yang berlaku di Indonesia. Dan mereka yang coba – coba membuat suasana kisruh dan merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sebaiknya segera keluar dan angkat kaki dari bumi Indonesia. “ Tidak bosan-bosannya saya berpesan agar seluruh warga bangsa ini senantiasa menegakan empat pilar kehidupan kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.” Pesan Bupati Enthus.
Disisi lain dalam orasinya Komandan Kodim 0712/Tegal Letkol Inf. Hari Santoso mengatakan, kegiatan apel Nusantara Bersatu yang digelar dilapangan Pemda Kab Tegal ini mempresentasikan kebhinekaan nusantara dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Dandim mengajak seluruh warga bangsa untuk secara bersama membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) , dengan semangat persatuan kesatuan dan tanpa radikalisme. “ Saya mengajak seluruh komponen masyarakat agar selalu menciptakan rasa aman, tentram dan damai. Sehingga semua aktifitas dapat berjalan secara baik dan lancar. Kita semua juga harus bertekad membangun negeri tercinta ini tanpa radikalisme, terorisme maupun rasisme. Harus kita sadar bahwa kemerdekaan yang kita peroleh adalah hasil perjuangan yang panjang bersama seluruh kekuatan bangsa ini” ungkapnya. Acara ditutup dengan doa kesalamatan bangsa yang secara bergantian disampaikan oleh 6 pemuka agama dan 1 aliran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Dasuki /Iqbal K )