Jatinegara — Suasana di MTs Al Falah Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, berubah penuh semangat dan inspirasi saat Kantor Urusan Agama (KUA) Jatinegara hadir menggelar Pembinaan Remaja Usia Sekolah yang dikemas dengan cara unik dan penuh makna. Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang penyuluhan, tetapi juga menjadi panggung pembentukan karakter dan kesadaran remaja akan bahaya laten narkoba.
Kegiatan dibuka dengan nuansa khidmat oleh Ustadz Suparno yang memimpin doa, diikuti oleh penampilan santai namun mengena dari pembawa acara, Ustadz Arindra Bagus Santoso. Dengan gaya khasnya yang akrab dan jenaka, Ustadz Arindra mampu mencairkan suasana dan membuat para peserta antusias sejak awal.
Sorotan utama acara ini adalah penyampaian materi oleh Ustadz Abdullah Subekhi tentang bahaya narkoba. Ia memaparkan dengan lugas, menyentuh sisi logika dan emosional para remaja. Gaya penyampaian yang komunikatif membuat peserta larut dan terdiam, menyadari bahwa bahaya narkoba bukan sekadar isu, tapi ancaman nyata yang bisa menyelinap kapan saja.
Untuk menghindari kejenuhan, Ustadz Abdurrahman menyisipkan sesi ice breaking yang membangkitkan semangat dan tawa. Kegiatan ini menjadi jembatan emosional yang efektif antara materi serius dengan semangat kebersamaan, menciptakan suasana yang cair tanpa kehilangan tujuan utama kegiatan.
Tak kalah menarik, Ustadz Abdul Kohar memberikan materi tentang pengenalan diri serta kesehatan rohani dan jasmani. Ia mengajak para peserta mengenali potensi diri dan pentingnya menjaga kebersihan hati serta tubuh. “Keseimbangan fisik dan spiritual adalah benteng ampuh melawan pengaruh buruk seperti narkoba,” ujarnya penuh semangat.
Kepala MTs Al Falah, Syamsur Rizal menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyebutkan bahwa pembinaan seperti ini sangat penting di era penuh distraksi digital dan pengaruh negatif dari luar. “Ini adalah bentuk nyata kolaborasi pendidikan dan keagamaan dalam membentuk generasi emas yang sadar bahaya dan berakhlak mulia,” ujarnya.
Dengan kolaborasi apik antara KUA dan pihak madrasah, kegiatan ini menjadi bukti bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal dari gerakan masif untuk menciptakan remaja Jatinegara yang sehat, tangguh, dan bebas dari jerat narkoba.