Kedungjati (IPARI) – Di tengah suasana khas pedesaan yang rawan banjir akibat luapan Sungai Rambut, semangat para santri MTs Pondok Pesantren Santri Pinayungan, Desa Kedungjati, Kecamatan Warureja pada hari Selasa (10/12), tetap berkobar. Sekitar 50 santri putra dan putri mengikuti kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) yang digagas oleh Penyuluh Agama Islam dari KUA Warureja.
Kegiatan yang bertema “Mengenal Konsep Diri Remaja Qur’ani” ini bertujuan membekali para santri dengan pemahaman nilai-nilai Islami sebagai landasan membangun karakter tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Acara diisi oleh tiga penyuluh agama, Hj. Istirokha, Sultan Abdial Haq, dan Slamet, yang menghadirkan materi-materi mendalam dengan pendekatan interaktif dan inspiratif.
Hj. Istirokha membuka kegiatan dengan sambutan yang penuh motivasi. Ia menekankan pentingnya ketaatan pada peraturan pondok sebagai cerminan disiplin seorang santri. “Santri harus mampu menjadi teladan, baik di lingkungan pesantren, keluarga, maupun masyarakat. Jadikan nilai-nilai pesantren sebagai panduan hidup di mana pun kalian berada,” tuturnya.
Selanjutnya, Sultan Abdial Haq memandu sesi interaktif tentang konsep diri Qur’ani. Para santri diajak untuk mengenali diri melalui refleksi pribadi, menuliskan sifat-sifat mereka, dan membagikannya di depan teman-teman. “Sebagai umat Islam, kita harus memahami diri sebagai manusia, hamba Allah, dan Khalifah Fil Ardh. Dengan landasan ini, kalian akan mampu menghadapi arus kehidupan yang semakin kompleks,” ujar Sultan dengan penuh semangat.
Antusiasme para santri terlihat dari keaktifan mereka dalam menjawab pertanyaan dan berbagi pengalaman. Sesi ini memunculkan banyak wawasan baru bagi mereka, terutama tentang pentingnya memadukan nilai-nilai spiritual dengan kehidupan sehari-hari.
Menurut Hj. Istirokha, kegiatan BRUS ini adalah bagian dari program bimbingan rutin yang diadakan dua bulan sekali, bekerja sama dengan Yayasan Pondok Pesantren Santri Pinayungan. Program ini bertujuan menciptakan generasi muda yang berkarakter Islami dan tangguh. “Kami ingin memastikan para santri tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berbasis nilai-nilai Qur’ani,” jelasnya.
Kegiatan ditutup dengan sambutan dari Kepala MTs Santri Pinayungan, Maesaroh, S.Pd. Ia menyampaikan apresiasi kepada KUA Warureja atas dukungan luar biasa dalam mendampingi para santri melalui kegiatan BRUS. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para santri, terutama dalam membentuk kepribadian mereka yang lebih baik. Semoga kerja sama ini terus berjalan dan memberikan dampak positif,” ungkap Maesaroh.
Meski tantangan alam kerap menghampiri, kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan kerja sama dan semangat yang kuat, santri MTs Santri Pinayungan terus melangkah ke depan. BRUS kali ini menjadi tonggak penting dalam membangun generasi muda yang tangguh, beriman, dan berkarakter Qur’ani.