Slawi, Kamis 11 Juni Kepala Bidang Pendidikan Madrasah yang mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah beserta rombongan dan Kankemenag Kab. Tegal mengujungi MIN Pecabean Pangkah yang menggelar acara Khotmil Qur’an Bil Qhoib Juz 1. Hadir diacara tersebut Muspika Kec. Pangkah, Kepala Madrasah, Pengawas Madrasah dan orang tua peserta didik.
Serangkaian acara silih berganti ditunjunkan oleh peserta didik baik dari MIN maupun dari MTS SA Pecabean. Yang menjadi pusat perhatian adalah para peserta Khotmil Qur’an yang membaca alqur’an juz 1 secara bil Ghoib (Tahfid). Program tahfid Al Qur’an ini sudah berjalan 3 tahun yang dmulai dari kelas 1 sampai kelas 6, dimana ada bebarapa tahapan / metode dalam mengajar , pertama untuk yang belum mengenal al qur’an dikenalkan dahulu Baca Tulis Al Qur’an, kedua membaca surat surat pendek ( juz 30 ) diajarakan dari kelas 1 sampai 3, sedangkan ketiga untuk yang juz 1 kelas 4 samapi kelas 6 anak anak sendiri yang setor bacaan. Sebelum jam pembelajaran dimulai pukul 06.55 sampai 07.05 anak anak sudah mulai mengapal surat-surat pendek. Alhamdulillah tahun ini ada 27 peserta didik yang hafal Al Qur’an Juz 1. Kata H. Shofar Sholahudin. Dengan adanya program tahfidz ini peserta didik yang dahulunya hanya di sekitar lingkungan Desa Pecabean sekarang sudah menjangkau sampai luar daerah.
H. Ahmad Ubaidi Menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Kepala MIN H. Shofar Sholahudin, yang sudah mengembakan seni membaca Al Qur’an melalui program hafal Al Qur’an Juz 1. Semoga anak anak yang khotmil Qur’an menjadi Insan yang Berakhlaqul Karimah.
“ Madrasah merupakan tempat pendidikan yang memberikan pendidikan terlengkap mulai dari Pendidikan Umum maupun Pendidikan Agama, jadi jangan merasa minder dengan madrasah tetapi justru harus bangga. Karena sekarang banyak Universitas yang memprioritaskan masuk tanpa tes dengan syarat bisa membaca al quran secara tahfidz. terus ditingkatkan, agar menjadi generasi yang bukan hanya pintar tetapi soleh dan solehah. Fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah harus seimbang, karena Al Qur’an itu akan memberikan Safaat, pembelaan dan membacanya juga termasuk ibadah “. kata H. Djam’un (maman)