Talang – Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Talang bekerja sama dengan Pemerintah Desa Cangkring menggelar pelatihan pemulasaran jenazah selama dua hari, sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap tata cara pengurusan jenazah sesuai syariat Islam. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Cangkring pada tanggal 2 dan 3 Juli 2025.
Pelatihan dibagi dalam dua sesi berdasarkan segmentasi peserta. Pada Rabu (2/7/2025), kegiatan diikuti oleh para ibu dari berbagai majelis taklim, sedangkan pada Kamis (3/7/2025), peserta terdiri dari bapak-bapak yang berasal dari unsur tokoh agama, perangkat desa, serta warga sekitar.
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani jenazah sesuai ajaran Islam, mulai dari memandikan, mengkafani, menyalatkan, hingga menguburkan jenazah. Kegiatan ini juga menjadi langkah preventif dalam menghadapi kondisi darurat, ketika tenaga pemulasaran jenazah terbatas.
Penyuluh KUA Kecamatan Talang M. Syamsul Azhar, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pemahaman umat tentang pemulasaran jenazah sebagai bagian dari fardhu kifayah. “Pelatihan ini bukan hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai wujud kepedulian sosial terhadap sesama umat muslim,” ujar Azhar.
Sementara itu, Kepala Desa Cangkring, Busro, menyambut baik inisiatif ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut. “Kami ingin menciptakan masyarakat yang tidak hanya religius secara pribadi, tetapi juga tangguh dan peduli terhadap kebutuhan sosial dan keagamaan di lingkungannya,” uajr Busro.
Materi pelatihan disampaikan oleh tim dari KUA Talang yang telah berpengalaman di bidang fiqih jenazah, dengan pendekatan teoritis dan praktik langsung, agar peserta lebih memahami langkah-langkah yang tepat dan sesuai syariat.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari peserta. Salah seorang peserta, Kholidah, mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti pelatihan ini. “Selama ini saya hanya tahu secara umum saja, tapi lewat pelatihan ini saya jadi tahu detailnya dan merasa lebih siap jika suatu saat dibutuhkan,” ungkap Kholidah.
Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Cangkring dan sekitarnya menjadi lebih siap, mandiri, dan berdaya dalam menjalankan salah satu kewajiban sosial keagamaan, sekaligus mempererat hubungan antarwarga melalui kegiatan yang bermanfaat dan bermakna.