Slawi – Inovasi dalam dunia pendidikan kembali dihadirkan melalui Workshop Mengembangkan Pembelajaran Nalar Kritis pada Anak (Analysis Deep Learning) yang diselenggarakan oleh PD IGRA Kabupaten Tegal pada Hari Selasa (18/2). Bertempat di Gedung KPRI Bhakti Husada, workshop ini dihadiri oleh 284 peserta yang terdiri dari kepala dan guru RA se-Kabupaten Tegal. Acara ini dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, H. M. Aqsho, yang juga memberikan pembinaan kepada peserta.
Dalam sambutannya, H. M. Aqsho mengungkapkan pentingnya pengembangan kualitas pendidikan di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. “Tantangan dalam dunia pendidikan saat ini sangat kompleks. Anak-anak kita tidak cukup hanya menghafal dan mengulang informasi, mereka harus bisa berpikir kritis, menganalisis, serta memecahkan masalah dengan mandiri. Deep learning adalah salah satu cara untuk mengasah kemampuan tersebut,” katanya.
Ketua PD IGRA Kabupaten Tegal, Ani Suryani, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya workshop ini. Ia menekankan bahwa pendidikan di era digital ini harus melibatkan pendekatan yang lebih mendalam agar anak-anak dapat mengembangkan potensi berpikir mereka secara optimal. “Kami berharap kegiatan ini dapat membawa dampak positif untuk pengembangan kualitas pendidikan di Kabupaten Tegal,” ujar Ani Suryani.

Dalam era yang didominasi oleh kemajuan teknologi, Ani Suryani juga menyampaikan bahwa pembelajaran mendalam atau deep learning semakin penting diterapkan di sekolah-sekolah. “Bukan hanya sekadar memahami materi, tetapi bagaimana anak dapat mengeksplorasi, menghubungkan, dan menerapkan ilmu dalam kehidupan nyata. Dengan cara ini, mereka akan lebih aktif berpikir dan berkreasi,” katanya.
Workshop yang berlangsung selama satu hari ini menghadirkan narasumber yang sangat berkompeten dalam bidangnya, yaitu H. Shofar Sholahudin Bisri, M.Pd.I., seorang Pengawas Sekolah Ahli Madya yang juga terlibat dalam tim penyusun Kurikulum Merdeka di Kemenag RI. Dalam materi yang disampaikan, H. Shofar menekankan pentingnya penerapan deep learning dalam mengembangkan potensi nalar kritis anak sejak dini. “Anak-anak harus diberi kesempatan untuk belajar secara mendalam, tidak hanya menerima informasi, tetapi juga aktif berpikir dan menemukan solusi atas permasalahan yang ada,” ungkapnya.
Selain materi yang penuh wawasan, peserta workshop juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait implementasi deep learning di sekolah masing-masing. Hal ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman para pendidik dan memberikan inspirasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan bermakna.
Turut hadir dalam acara ini, Haryono, M.Pd.I., Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang sangat relevan ini. Haryono berharap agar para peserta dapat mengimplementasikan hasil workshop dalam proses pembelajaran di sekolah masing-masing, serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan penutupan yang disampaikan oleh Ketua PD IGRA Kabupaten Tegal. Dengan adanya workshop ini, diharapkan para pendidik dapat lebih siap menghadapi tantangan pendidikan di era digital dan terus mengembangkan pembelajaran yang lebih mendalam, kritis, serta berbasis pada pemecahan masalah yang aplikatif.