Pemalang – Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta kini mulai menjadi standar dalam pembelajaran dengan menekankan tidak hanya kecerdasan akademis, tetapi juga kecerdasan sosial dan emosional. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, H. Saiful Mujab, saat membuka kegiatan Workshop Kurikulum Cinta dan Deep Learning Membangun Indonesia Emas yang diselenggarakan oleh KKM MTsN se-Eks Karesidenan Pekalongan, bertempat di Hotel R-GINA Pemalang, Jumat (15/8/2025).
Dalam sambutannya, Kakanwil menekankan pentingnya kurikulum berbasis cinta sebagai landasan dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik. Kurikulum tersebut diharapkan mampu membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, empati, serta semangat membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
“Kurikulum berbasis cinta ini sebagai landasan dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik, sehingga seluruh pemangku pendidikan harus paham visi dan misi dalam mendukung proses pembelajaran ini,” ujar Saiful Mujab.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama, M. Juwahir, dan Dr. Ameliasari, yang membawakan materi tentang pentingnya integrasi nilai-nilai cinta dan pendekatan deep learning dalam proses pembelajaran di madrasah. Para peserta yang terdiri dari kepala madrasah, guru, serta pengurus KKM MTsN se-Eks Karesidenan Pekalongan tampak antusias mengikuti sesi materi maupun diskusi.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan madrasah semakin mampu mengembangkan pembelajaran yang lebih humanis, inklusif, serta relevan dengan tantangan zaman, sehingga benar-benar berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas.