Lebaksiu – Guna menciptakan suasana pembelajaran yang lebih interaktif, inovatif, dan menyenangkan, berbagai metode pembelajaran diterapkan dalam mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas 7 Sains 2.1. Kali ini, Yeti Khalalah, S.Pd, sebagai pengampu mata pelajaran, memperkenalkan model pembelajaran Windows Shopping sebagai strategi baru untuk meningkatkan pemahaman siswa. Metode ini bertujuan mendorong partisipasi aktif, meningkatkan pemahaman materi, serta menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Model Windows Shopping menawarkan pendekatan unik dalam diskusi kelompok. Berbeda dengan presentasi konvensional yang dilakukan di depan kelas, metode ini mengharuskan siswa menempelkan hasil diskusi mereka dalam bentuk poster di dinding kelas. Siswa kemudian berkeliling untuk membaca, memahami, dan berdiskusi dengan kelompok lain, seolah-olah sedang berbelanja informasi di berbagai “toko” pengetahuan.
Dalam pelaksanaan metode ini, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang masing-masing diberikan topik berbeda. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk mendiskusikan, menyusun informasi dalam bentuk poster yang menarik, lalu menempelkannya di berbagai sudut kelas. Setelah itu, mereka bergantian mengunjungi hasil diskusi kelompok lain, membaca materi yang telah disajikan, serta memberikan tanggapan atau pertanyaan.
Suasana kelas tampak penuh antusiasme dan keaktifan. Siswa tidak hanya memahami materi dari kelompoknya sendiri, tetapi juga memperoleh wawasan tambahan dari kelompok lainnya. Metode ini memberikan pengalaman belajar yang lebih aktif dan dinamis dibandingkan pembelajaran konvensional yang cenderung pasif.
Yeti Khalalah, S.Pd, menuturkan bahwa model ini sangat efektif dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. “Saya melihat siswa lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran. Mereka tidak hanya sekadar mendengarkan, tetapi benar-benar terlibat dalam proses berpikir, menganalisis, dan mempresentasikan hasil diskusi mereka,” ujarnya.
Salah satu siswa kelas 7 Sains 2.1, Aisyah, juga berbagi pengalamannya, “Belajar dengan metode ini terasa lebih menyenangkan karena kami bisa berkelompok, membuat poster, dan berkeliling membaca hasil kerja teman-teman. Jadi, belajarnya tidak membosankan dan lebih mudah dipahami.”
Madrasah terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, kreatif, dan efektif bagi seluruh peserta didiknya. Ke depan, diharapkan lebih banyak guru dapat mengadopsi model-model pembelajaran inovatif lainnya guna meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah. Dengan inovasi seperti Windows Shopping, pembelajaran tidak hanya menjadi lebih hidup, tetapi juga lebih bermakna bagi siswa.