Lebaksiu — Suasana indoor MTsN 1 Tegal tampak berbeda dari biasanya. Pada Rabu (23/7/2025) sejumlah siswa tampak duduk bersila, menggenggam alat gambar dengan penuh semangat, dan menekuni lembar kertas putih yang siap mereka isi dengan ekspresi visual. Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, MTsN 1 Tegal menggelar Lomba Pembuatan Karikatur bertema “Anak Indonesia”, sebuah ajang seni yang menjadi wadah kreativitas bagi para siswa madrasah.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 70 siswa terbaik, yang merupakan perwakilan dari masing-masing kelas. Setiap peserta membawa peralatan gambar lengkap, mulai dari pensil, spidol warna, hingga media pewarna khusus, menunjukkan keseriusan mereka dalam mengikuti perlombaan ini. Mereka duduk di titik-titik yang telah ditentukan panitia di dalam ruang indoor yang nyaman dan kondusif untuk berkarya.
Tujuan dari lomba ini tidak semata-mata menghasilkan pemenang, namun lebih dari itu, madrasah ingin membangun ruang yang sehat dan inspiratif bagi anak-anak dalam menyalurkan ide, gagasan, serta aspirasi mereka melalui karya seni rupa yang penuh makna. Karikatur dipilih sebagai bentuk seni karena dapat menyampaikan pesan sosial dengan cara yang kreatif, ringan, dan menghibur.
Malika, peserta dari kelas 9 Utama 6, menyampaikan kesannya dengan penuh antusias. “Saya sangat senang bisa mengikuti lomba ini. Ini bukan sekadar menggambar, tapi bagaimana kita bisa menyampaikan pesan tentang anak-anak Indonesia dengan cara yang unik. Saya ingin menyampaikan harapan dan semangat anak-anak di zaman sekarang lewat karya saya,” ujar Malika dengan mata berbinar sambil menunjukkan sketsa awal karikaturnya.
Lomba ini dinilai oleh juri dari kalangan guru seni budaya MTsN 1 Tegal, salah satunya Dwi Yunita Rahmawati. Dalam wawancaranya, Dwi menyampaikan kekaguman terhadap semangat para peserta. “Saya sangat terkesan dengan ide-ide yang dituangkan para siswa. Mereka tidak hanya menggambar, tapi memikirkan pesan mendalam di balik karyanya. Ada yang menggambarkan anak Indonesia sebagai generasi digital yang kreatif, ada juga yang menyuarakan pentingnya pendidikan dan perlindungan anak melalui simbol-simbol visual yang kuat,” tuturnya.
Dwi Yunita juga menambahkan bahwa lomba ini menjadi sarana untuk melatih kepekaan sosial, daya kritis, serta keterampilan visual siswa. Penilaian dilakukan berdasarkan aspek ide, keunikan visual, komposisi, serta relevansi tema dengan makna karikatur yang diangkat oleh peserta.
Kepala MTsN 1 Tegal dalam sambutannya saat membuka kegiatan ini menegaskan komitmen madrasah dalam mendukung pengembangan potensi siswa di berbagai bidang. “Madrasah tidak hanya tempat belajar membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga tempat menempa karakter, kreativitas, dan kepedulian sosial. Melalui lomba karikatur ini, kami ingin menegaskan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri untuk menyuarakan isi pikirannya. Kita percaya, setiap anak adalah cahaya peradaban.”
Dengan mengusung tema “Anak Indonesia”, para peserta menuangkan makna Hari Anak Nasional ke dalam gambar-gambar yang penuh pesan dan simbol. Sebagian menggambarkan anak Indonesia sebagai generasi emas masa depan, lainnya menggambarkan harapan dan semangat juang anak-anak yang berprestasi.
Lomba ini menjadi bukti nyata bahwa MTsN 1 Tegal menjadikan peringatan ini sebagai momentum penguatan karakter dan ekspresi diri siswa, selaras dengan semangat membentuk anak Indonesia yang beriman, berilmu, dan berdaya saing global.