Slawi — Suasana hening menyelimuti ruang kelas IX U2 MTs Negeri 2 Tegal pada Sabtu pagi (31/05). Namun, di balik keheningan itu, tengah berlangsung sebuah momen penuh ketegangan dan harapan. Tiga siswa terbaik madrasah tengah berjibaku dalam Olimpiade Sains Madrasah (OSMA) tingkat Provinsi Jawa Tengah, yang digelar secara daring serentak di berbagai daerah.
Mereka adalah Jihan Aliya Rizky Melati (bidang IPA), Quinsha Medina Putri Irfani (bidang IPS), dan Fariz Fairuz Rafa Zihni (bidang Matematika)—tiga siswa unggulan yang berhasil menembus babak provinsi setelah lolos dari seleksi ketat di tingkat kabupaten. Ketiganya hadir membawa semangat madrasah dan tekad untuk mengukir prestasi yang lebih tinggi.
Pelaksanaan final OSMA ini dimulai sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Setiap peserta tampak serius di hadapan dua perangkat laptop: satu digunakan untuk mengerjakan soal, dan satu lagi difungsikan sebagai kamera pengawas yang terhubung langsung dengan panitia pusat. Pengawasan ketat dan teknologi tinggi menjadi bagian dari ujian ini, seakan menyimulasikan ketelitian dalam dunia ilmiah yang sesungguhnya.
Di tengah suasana yang nyaris seperti laboratorium sunyi, Aulia Safitri, guru pembimbing yang juga sosok inspiratif bagi para peserta, tampak siaga mendampingi dari awal hingga akhir. Ia memastikan tidak ada kendala teknis, sambil menyuntikkan motivasi dan doa di setiap detik menjelang pelaksanaan.
“Alhamdulillah, anak-anak terlihat sangat siap, tidak hanya secara materi, tapi juga secara mental. Ini adalah hasil dari latihan panjang dan kerja sama semua pihak,” ujar Aulia dengan mata berkaca, mencerminkan harapan besar yang ia titipkan pada para siswa.
Madrasah pun tak tinggal diam. Dukungan penuh diberikan dalam bentuk fasilitas ruang khusus, perangkat teknologi mumpuni, koneksi internet cadangan, dan tim teknis yang siap siaga. Kolaborasi antar guru, staf TU, hingga kepala madrasah menjadikan pelaksanaan OSMA ini sebagai ajang kebersamaan sekaligus pertaruhan nama baik lembaga.
Lebih dari sekadar lomba akademik, OSMA menjadi medan latihan karakter bagi para siswa. Dalam ujian daring yang menuntut kedisiplinan tinggi, ketiganya menunjukkan ketangguhan mental, fokus yang stabil, dan semangat pantang menyerah—nilai-nilai yang tak kalah penting dari sekadar angka nilai.
Kini, seluruh keluarga besar MTs Negeri 2 Tegal menanti dengan harap dan doa. Apapun hasilnya nanti, keberanian Jihan, Quinsha, dan Fariz sudah mencetak sejarah baru bagi madrasah. Mereka adalah contoh bahwa prestasi besar selalu diawali dari ruang kecil yang penuh semangat luar biasa.