Bojong, 10 Januari 2025 – MTs Negeri 4 Tegal kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk karakter mulia peserta didik melalui kegiatan rutin Sodling (Sodaqoh Keliling). Setiap hari Jumat, para siswa diajak berinfak secara sukarela dengan menyisihkan sebagian uang saku yang mereka miliki. Infak ini dikumpulkan oleh petugas OSIS yang berkeliling ke kelas-kelas untuk mengambil donasi dari para siswa.
Konsep Sodling ini dirancang dengan unik. Jumlah infak yang disumbangkan tidak ditentukan, karena sesuai dengan prinsip sedekah yang dilakukan seikhlasnya. Setelah dikumpulkan, total infak dari masing-masing kelas diumumkan kepada seluruh siswa. Hal ini dilakukan untuk memotivasi mereka agar lebih bersemangat dalam berinfak dan menjadikan sedekah sebagai kebiasaan positif yang terus tumbuh dalam keseharian mereka.
Menurut Wahyudin, S.PdI, Pembina Keagamaan MTs Negeri 4 Tegal, kegiatan ini tidak hanya melatih siswa untuk berbagi tetapi juga menanamkan sifat simpati dan empati kepada sesama. “Berinfak adalah perbuatan baik dan mulia. Oleh sebab itu, perlu diajarkan dan dilatihkan, sehingga pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang positif,” ujar Wahyudin.
Dana yang terkumpul dari Sodling ini tidak hanya dibiarkan mengendap, tetapi dikelola untuk berbagai kegiatan keagamaan dan kemanusiaan yang melibatkan siswa. Beberapa di antaranya adalah bantuan untuk siswa yang membutuhkan, pengadaan sarana ibadah, dan aksi sosial lainnya. Dengan begitu, siswa tidak hanya belajar berbagi tetapi juga memahami tanggung jawab dalam mengelola bantuan yang diberikan.
Kegiatan Sodling ini juga membawa dampak positif bagi lingkungan madrasah. Para guru melihat peningkatan karakter siswa dalam hal peduli terhadap sesama, berperilaku dermawan, dan menunjukkan rasa kebersamaan yang semakin kuat. Kebiasaan ini diharapkan tidak hanya berlangsung di madrasah, tetapi juga terbawa hingga kehidupan sehari-hari para siswa di masyarakat.
Dengan semangat Jumat Sodling, MTs Negeri 4 Tegal berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki hati yang mulia. “Semoga kegiatan ini menjadi berkah, tidak hanya bagi siswa tetapi juga seluruh warga madrasah,” tutup Wahyudin.