Talang — Sebanyak 55 siswa-siswi MI NU Kaladawa yang berlokasi di Desa Kaladawa, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, mengikuti ujian praktik komputer dasar (PSDA) dengan penuh semangat. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 25 hingga 28 April 2025.
Meski sekolah belum memiliki laboratorium komputer, semangat belajar siswa tidak surut. Salah satu ruang kelas disulap menjadi ruang praktik komputer sederhana. Dengan kondisi meja yang sudah lusuh dan penuh coretan, para siswa tetap antusias mengerjakan tugas-tugas menggunakan program Microsoft Office.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali siswa dengan keterampilan dasar komputer yang sangat penting di era digital saat ini. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kemampuan mengoperasikan komputer dan aplikasi perkantoran seperti Microsoft Word, Excel, dan PowerPoint menjadi kebutuhan dasar yang harus dimiliki sejak dini, baik untuk keperluan belajar, maupun sebagai bekal jenjang pendidikan selanjutnya.
Ali Fauzi, guru komputer MI NU Kaladawa, mengaku sangat terharu dan bangga melihat antusiasme anak-anak didiknya. “Mereka begitu semangat, meski dengan keterbatasan fasilitas. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran komputer di sekolah,” ujarnya.
Salah satu siswa kelas VI, Rina (12), mengungkapkan rasa senangnya bisa ikut ujian praktik komputer. “Aku senang bisa belajar komputer. Sekarang aku bisa ngetik dan bikin tabel di Word. Walau komputernya gantian, tapi belajarnya seru,” katanya dengan wajah antusias.
Dukungan juga datang dari Muhdi Gazali, Wakil LP Ma’arif PCNU Kabupaten Tegal, yang turut hadir menyaksikan jalannya ujian praktik. Ia menyampaikan harapannya agar MI NU Kaladawa ke depan dapat memiliki laboratorium komputer yang layak. “Kami siap menjembatani kebutuhan ini, baik melalui pengajuan bantuan ke Kementerian Agama via aplikasi SIMSARPRAS, maupun melalui kerja sama dengan BUMN atau BUMD,” ungkapnya.
Kepala MI NU Kaladawa, Bapak Ahmad Saefudin, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. “Kami ingin anak-anak tidak tertinggal dalam dunia digital. Meskipun fasilitas masih terbatas, kami ingin mereka memiliki bekal sejak dini agar tidak gagap teknologi,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa keterbatasan fasilitas tidak menyurutkan semangat belajar siswa. Justru, semangat mereka menjadi inspirasi untuk terus berbenah dan menghadirkan pendidikan yang lebih baik.