Slawi (Humas) -. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Tegal, Nasirudin, S.Ag.,M.Pd, mengadakan audiensi dengan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tegal, H.M.Aqsho di Ruang Kepala Kantor Kemenag pada hari Senin (14/10). Pertemuan ini bertujuan membangun sinergi dalam upaya penanggulangan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika di kalangan masyarakat, khususnya di lembaga pendidikan dan calon pengantin.
Dalam pertemuan tersebut, Nasirudin, memaparkan program unggulan BNN, yaitu Pesantren Bersinar (Bersih Narkoba). Program ini merupakan inovasi BNN untuk menjadikan pesantren sebagai benteng utama dalam menanggulangi peredaran narkoba. “Pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk generasi muda yang bebas dari narkoba. Dengan program Pesantren Bersinar, kami berharap santri dapat menjadi agen perubahan yang aktif mengampanyekan bahaya narkoba di lingkungan mereka,” ujarnya.
Selain itu, BNN juga berkomitmen memberikan edukasi pencegahan narkotika di kalangan siswa madrasah. “Madrasah adalah tempat pendidikan karakter, dan sangat penting untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kesadaran akan bahaya narkoba sejak dini,” tambahnya.
Tak hanya itu, BNN dan Kemenag Kabupaten Tegal sepakat untuk menyasar calon pengantin dalam program pencegahan narkoba. Calon pengantin diharapkan tidak hanya memahami persiapan pernikahan dari sisi agama, tetapi juga pentingnya membangun rumah tangga yang bebas dari pengaruh buruk narkoba. “Pencegahan ini harus dimulai dari keluarga. Calon pengantin akan kami berikan edukasi khusus tentang bahaya narkoba dan cara melindungi keluarga dari ancamannya,” jelas Nasirudin.
Kedua belah pihak Bu komitmen bersama untuk terus bekerja sama dalam memerangi penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Tegal. “Dengan adanya sinergitas antara Kemenag dan BNN, kita optimis dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan bebas dari narkoba,” tutup Nasirudin, S.Ag., M.M.Pd
Audiensi ini menandai langkah penting dalam upaya kolektif penanggulangan narkoba, di mana edukasi dan pencegahan di tingkat pendidikan dan keluarga menjadi prioritas utama. (hsn)