(Humas) Slawi-Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Jawa Tengah Tahun 2024, Sabtu (09/03/2024). Kegiatan ini dilakukan secara daring dan bertempat di Aula Al Ikhlas Kantor Kemenag Kab. Tegal. Rakerwil di Kankemenag Kab. Tegal ini dihadiri oleh Kasubag TU, Para Kasi dan Garazawa, seluruh Kepala KUA se Kabupaten Tegal, dan ASN di Kankemenag.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Plt. Sekretariat Jenderal Kementerian Agama yang sudah bisa datang ditengah-tengah kesibukannya. “Hari ini adalah hari yang sangat penting karena sahabat-sahabat Umat Hindu sedang mempersiapkan Hari Raya Nyepi sedangkan kita Umat Muslim sedang mempersiapkan untuk Bulan Ramdahan”, ucapnya.
Pada waktu yang sama ia juga menjelaskan bahwa kita sedang berkejaran dengan waktu karena mencari waktu yang pas untuk Rakerwil ini sangat ribet dan susah karena dipertengahan bulan Februari kemarin Kanwil Kemenag Jateng kedatangan BPK. “Alhamdulillah Kanwil Kemenag Jateng memberi kontribusi yang baik bagi Kementerian Agama secara nasional sehingga berturut-turut mendapatkan predikat WTP”, tambahnya.
“Kalau Jateng bermasalah bisa dipastikan secara nasional pasti bermasalah oleh karena itu jangan ijinkan Jateng bermasalah, tapi kalau Jateng berprestasi, bisa diduga secara nasional bisa lebih mudah untuk berprestasi maka sekecil apapun kontribusi untuk berprestasi Kementerian Agama harus muncul disetiap lini dan sektor”, tutupnya.
Pada kesempatan yang sama Plt. Sekretariat Jenderal, Abu Rokhmat dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan Rekerwil Kemenag Jawa Tengah ini sangat penting dan strategis karena harus menjadi forum untuk membangkitkan semangat, kekuatan dan energi baru terutama tentang masalah kolaborasi, sinergi, tentang bagaimana kita nelakukan penajaman-penajaman program, tentang bagaimana kita melakukan evaluasi. “Di dalam melaksanakan kegiatan pasti ada berbagai macam evaluasi akibat dari ketidaklengkapan atau kekurangan dan itu harus menjadi muhasabah/instropeksi kita bahwa sebaik apapun kantor atau instansi tentu ada hal-hal yang menjadi sasaran kritik dari masyarakat.
“Sesuai tema raker tentang transformasi, menurut Konsultan Research Global McKinsey meyebutkan bahwa 70% transformasi itu mengalami kegagalan apapun jenis transformasinya. Transformasi digital 70% gagal apalagi transformasi mindset, kultur, dan cara bekerja karena berubah itu berat, merubah diri sendiri berat, merubah orang lain lebih berat lagi”. Tambahnya.
Ia meyakini bahwa apa yang dilakukan dalam transformasi itu benar-benar mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat dan juga meyakini bahwa kehadiran kita dibirokrasi betul-betul harus menjadi penyelesai masalah bagi semua masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Abu mengapresiasi atas semua kinerja Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah yang banyak sekali capaiannya temasuk jumlah terbanyak kantor yang WBK/WBBM, hal itu merupakan bagian dari cita-cita Kementerian Agama RI. “Kita harus berusaha menjadikan kantor kita sebagai kantor yang bersih, melayani dan responsif, terhadap berbagai macam keluhan, saran, komplain dari masyarakat”, tutupnya. (adm)