Slawi – Gedung KPRI Bhakti Husada menjadi saksi terselenggaranya Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Kepala RA (KKKRA) dan Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kabupaten Tegal pada Selasa (14/1). Acara ini dihadiri oleh seluruh kepala RA se-Kabupaten Tegal, dengan suasana penuh semangat dan kebersamaan untuk membangun sinergi pendidikan yang lebih baik.
Ketua PD IGRA Kabupaten Tegal, Ani Suryani, dalam sambutannya menekankan pentingnya kebersamaan dan ketaatan terhadap kebijakan organisasi. “Hanya dengan kebersamaan dan ketaatan, program yang telah dirumuskan dapat direalisasikan secara maksimal,” ungkapnya. Ani juga mengapresiasi dedikasi kepala RA yang berpartisipasi dalam mengikutsertakan peserta didiknya pada lomba seni kolase dalam rangka HAB Kemenag RI ke-79 beberapa minggu lalu. Menurutnya, partisipasi tersebut menjadi wujud nyata kontribusi RA dalam memperingati momentum penting tersebut.
Tak hanya itu, Ani juga memberikan ucapan selamat kepada para guru RA yang berhasil lolos seleksi CPNS dan P3K di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Keberhasilan ini, menurutnya, menjadi bukti bahwa guru RA mampu berkompetisi di level yang lebih tinggi. “ASN atau P3K bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mengabdi dalam dunia pendidikan dan masyarakat secara luas,” tegasnya. Ia berharap keberhasilan ini menjadi motivasi bagi guru RA lainnya untuk terus berkarya dan mengabdi tanpa henti.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Kabupaten Tegal, Haryono, SH, M.Pd., juga hadir memberikan sambutan. Dalam paparannya, ia menyoroti pentingnya inovasi dan profesionalisme para kepala RA dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan. “Sinergi antara kepala RA dan organisasi seperti IGRA akan menjadi kunci sukses dalam melahirkan generasi yang berakhlak mulia dan kompeten,” ujarnya.
Acara ini juga diisi dengan sesi pengisian materi yang disampaikan oleh Ina Herasih, S.Pd., yang membahas tentang perencanaan administrasi kepala RA. Ina menekankan pentingnya perencanaan administrasi yang matang di awal tahun pelajaran agar kegiatan kepala RA dapat terarah dan terprogram secara sistematis. Hal ini, menurutnya, menjadi langkah awal dalam menciptakan manajemen lembaga pendidikan yang efektif dan efisien.
Para peserta Rakor tampak antusias mengikuti setiap rangkaian acara. Mereka saling bertukar pandangan dan berbagi pengalaman tentang bagaimana mengelola RA dengan baik, terutama dalam hal administrasi dan pengelolaan program. Diskusi yang hangat juga mencerminkan semangat kebersamaan yang menjadi inti dari acara tersebut.
Dengan berakhirnya Rakor ini, harapan besar dipikul oleh para kepala RA untuk terus berinovasi dan berkolaborasi demi meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Tegal. Komitmen untuk bersinergi dan taat terhadap kebijakan organisasi menjadi langkah awal dalam mewujudkan pendidikan RA yang berkualitas dan berdampak luas bagi masyarakat.