Slawi — Siapa bilang sampah plastik hanya berakhir di tempat pembuangan? Siswa kelas X MAN 1 Tegal membuktikan sebaliknya! Dalam kegiatan Gelar Karya P5RA (Projek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin) Projek 2, mereka tampil kreatif dengan mengusung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”, Rabu (30/4), di indoor madrasah.
Kegiatan ini menjadi ajang unjuk bakat para siswa dalam mengolah limbah plastik menjadi produk bernilai guna dan estetika tinggi, mulai dari tas belanja, tempat pensil, pot bunga, gantungan kunci, hingga bingkai foto yang semuanya dibuat dengan tangan-tangan muda penuh semangat perubahan.
Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum, Tolchah Kais, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata implementasi Kurikulum Merdeka. “Lewat projek ini, siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan, tapi juga mengasah keterampilan hidup abad 21 seperti kreativitas, kolaborasi, dan kepemimpinan,” ujarnya.
Salah satu koordinator kegiatan, Lutfia Nurzayn, turut mengapresiasi antusiasme siswa. “Mereka tak hanya mendaur ulang plastik, tapi juga mendaur ulang pola pikir—dari konsumtif menjadi produktif,” katanya sambil tersenyum bangga.
Sementara itu, Anindia dari kelas X.15 menceritakan proses kreatif kelompoknya. “Kami membuat gantungan kunci dan bingkai foto dari limbah plastik bekas. Selain bisa mengurangi sampah, produk ini juga bisa dijual,” jelasnya penuh semangat.
Lebih dari sekadar pameran karya, kegiatan ini menyampaikan pesan mendalam tentang kesadaran ekologis dalam perspektif Islam, bahwa menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab seorang Muslim.
Dengan acara Gelar Karya ini, MAN 1 Tegal tidak hanya mendidik generasi pintar, tetapi juga sadar lingkungan dan sosial. Sebuah langkah kecil dari madrasah, namun berdampak besar bagi bumi.