Slawi – Suasana hangat penuh semangat terasa saat H.M.R. Nawawi, guru Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) MAN 1 Tegal, secara simbolis menyerahkan lima siswa terbaiknya untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Yamaha BSR Slawi, Selasa pagi ini (3/6).
Dalam sambutannya, Nawawi menegaskan bahwa PKL bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan.
“PKL ini adalah ajang tempur awal bagi siswa untuk belajar langsung dari industri. Kami berharap mereka tampil disiplin, profesional, dan menjadi cerminan positif dari MAN 1 Tegal,” tegasnya penuh harap.
Lima siswa pilihan dari jurusan TBSM ini akan menjalani masa PKL selama dua bulan, ditempa langsung oleh teknisi andal Yamaha dalam berbagai keterampilan praktis: mulai dari perawatan mesin, perbaikan sistem kelistrikan, hingga manajemen layanan bengkel. Dengan kata lain, mereka tak hanya dituntut paham cara menyervis motor, tapi juga diajarkan bagaimana menyervis pelanggan.
Pihak Yamaha BSR Slawi pun menyambut baik kolaborasi ini. Hilda Aridyanti, selaku perwakilan bengkel, menyampaikan komitmennya untuk menjadi mentor terbaik bagi para peserta.
“Kami senang bisa ambil bagian dalam membentuk generasi teknisi masa depan. Kami akan bimbing mereka agar siap terjun langsung di lapangan dengan keterampilan nyata,” ujarnya optimis.
Kegiatan ini menjadi bagian integral dari pendidikan vokasional di MAN 1 Tegal, yang menggabungkan teori di kelas dengan praktik di dunia industri. Dengan model pembelajaran ini, siswa diharapkan bukan hanya lulus dengan ijazah, tetapi juga dengan skill yang siap pakai.
Tak hanya sekadar “belajar di bengkel”, PKL ini adalah panggung pembuktian. Bagi kelima siswa ini, Yamaha BSR bukan cuma tempat kerja sementara—ini adalah awal lintasan karier, di mana semangat dan skill diuji dalam kecepatan tinggi.
Dengan helm semangat, kunci inggris di tangan, dan etos kerja di dada, siswa TBSM MAN 1 Tegal siap “menggeber” masa depan mereka. Dan siapa tahu? Merekalah kelak yang menjadi insinyur, entrepreneur otomotif, atau bahkan pemilik bengkel besar yang lahir dari garasi kecil tempat mereka magang hari ini.
MAN 1 Tegal pun terus menguatkan komitmennya untuk menjadi madrasah vokasional yang tidak hanya cerdas dalam ilmu, tapi juga sigap di lapangan. (nuris)