Rancawiru – Pemerintah Desa Rancawiru, Kecamatan Pangkah, melaksanakan peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dengan semangat inklusi dan kolaborasi. Bertempat di balai desa pada hari Selasa (24/12), acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas, sekaligus mendorong peran aktif mereka dalam menciptakan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kepala Desa Rancawiru, Agus Suwandi, menegaskan bahwa desa ini mendukung penuh inklusi sosial bagi penyandang disabilitas. “Kami berkomitmen mewujudkan Rancawiru sebagai desa inklusi. Tahun ini kami menganggarkan pelatihan, pemberdayaan, dan peringatan Hari Disabilitas Internasional. Sebanyak 30 penyandang disabilitas dari desa kami diundang untuk turut serta,” ujar Agus. Meski peringatan HDI biasanya jatuh pada 3 Desember, acara ini tetap berjalan dengan semangat tinggi meski dilaksanakan lebih lambat.
Salah satu sorotan acara adalah bantuan dari tim Universitas Pancasakti (UPS) Tegal berupa alat pelatihan pembuatan batik ciprat. Kegiatan ini menjadi langkah konkret untuk memberdayakan penyandang disabilitas dengan keterampilan baru, sehingga mereka dapat lebih mandiri secara ekonomi.
Muktaromah, Penyuluh Agama Kecamatan Pangkah, menjadi narasumber dalam acara tersebut. Ia menekankan pentingnya memberikan ruang dan peluang bagi penyandang disabilitas untuk mengambil peran kepemimpinan. “Tema HDI 2024 mengingatkan kita bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi luar biasa. Kita harus menciptakan lingkungan yang mendukung agar mereka dapat berkontribusi di berbagai bidang,” ungkap Muktaromah.
Dalam paparannya, Muktaromah juga mengajak seluruh peserta untuk menyebarkan informasi tentang isu-isu disabilitas. Ia mengingatkan tentang pentingnya implementasi UU Nomor 8 Tahun 2016 dan Perda Kabupaten Tegal Nomor 5 Tahun 2021 terkait pelindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. “Setiap individu harus siap mendukung kebijakan inklusif dan menghormati perbedaan,” tambahnya.
Acara ini juga menyoroti peran besar keluarga dalam kehidupan penyandang disabilitas. Dukungan moral, advokasi, hingga pendidikan dari keluarga menjadi kunci utama bagi mereka untuk mencapai potensi maksimal. “Keluarga adalah fondasi yang mencegah penyandang disabilitas dari isolasi sosial dan membantu mereka menjalani hidup yang mandiri dan bermakna,” jelas Muktaromah.
Peringatan HDI di Desa Rancawiru tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat kesadaran dan aksi nyata mendukung inklusi sosial. Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, acara ini diharapkan menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sesuai dengan tema HDI tahun ini.
Pemdes Rancawiru berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengedepankan inklusi bagi penyandang disabilitas. Dengan peran aktif semua pihak, Desa Rancawiru optimis bahwa masa depan yang lebih setara dan inklusif dapat terwujud untuk semua.