Slawi – Bulan suci Ramadhan semakin dekat, dan berbagai persiapan pun mulai dilakukan oleh umat Islam. Tidak terkecuali di Lapas IIb Slawi, di mana para warga binaan mendapatkan pembinaan khusus dari Penyuluh Agama Islam Kecamatan Slawi, H. Salafudin Yusuf, M.H. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (18/2) ini bertujuan untuk membekali para warga binaan dengan kesiapan spiritual dan fisik dalam menyambut bulan penuh berkah ini.
Dalam sesi pembinaan, H. Salafudin Yusuf menekankan pentingnya menyambut Ramadhan dengan persiapan yang matang. Ia menjelaskan bahwa Ramadhan bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga momentum untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, serta menata kembali kehidupan agar lebih bermakna. Oleh karena itu, persiapan yang dilakukan tidak hanya sebatas fisik, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan lainnya.

Beliau menyebutkan lima aspek penting yang perlu dipersiapkan oleh umat Islam dalam menyambut Ramadhan. Pertama, ruhiyyah atau persiapan rohani, yakni membersihkan hati, memperbanyak dzikir, dan meningkatkan kualitas ibadah. Kedua, amaliyyah atau persiapan amal, dengan meningkatkan kebiasaan baik seperti membaca Al-Qur’an, memperbanyak doa, dan menjalankan ibadah sunnah.
Ketiga, ilmiyyah, yaitu mempersiapkan diri dengan ilmu, termasuk memahami fiqih puasa, keutamaan ibadah Ramadhan, serta bagaimana cara mengoptimalkan ibadah selama bulan suci. Keempat, maliyyah, yakni kesiapan finansial untuk lebih banyak bersedekah dan berbagi dengan sesama, baik melalui zakat, infak, maupun amal jariyah lainnya.
Kelima, jasadiyyah, atau persiapan fisik, yang mencakup menjaga kesehatan tubuh agar kuat menjalani puasa, shalat tarawih, dan berbagai aktivitas ibadah lainnya. H. Salafudin Yusuf menekankan bahwa menjaga pola makan sehat dan memperbanyak olahraga ringan sebelum memasuki Ramadhan dapat membantu umat Islam menjalani ibadah dengan lebih baik.

Warga binaan Lapas IIb Slawi menyambut antusias pembinaan ini. Salah satu peserta menyampaikan bahwa pembekalan ini sangat berarti bagi mereka untuk bisa menjalani Ramadhan dengan lebih baik, meskipun dalam keterbatasan. “Kami merasa lebih siap secara mental dan spiritual, dan ini menjadi pengingat bahwa Ramadhan adalah kesempatan emas untuk memperbaiki diri,” ujarnya.
Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan para warga binaan dapat lebih memaknai Ramadhan sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. H. Salafudin Yusuf pun berharap bahwa semangat perubahan yang mereka bangun selama Ramadhan bisa terus berlanjut setelah mereka kembali ke masyarakat. “Semoga Ramadhan tahun ini menjadi awal yang baru bagi kita semua, menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh keberkahan,” pungkasnya.