Dukuhwaru, 14 Agustus 2023 – Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kecamatan Dukuhwaru bekerjasama dengan Forum Komunikasi Majlis Taklim (FKMT) Kab. Tegal menyelenggarakan kegiatan pembinaan Majlis Taklim Se-Kecamatan Dukuhwaru. Kegiatan tersebut bertempat di Masjid Darun-Ni’mah SMP Maarif NU Dukuhawru, Senin (14/8) pagi, dan dihadiri oleh para pengelola atau pengasuh Majlis Taklim dan para Penyuluh Agama Islam baik fungsional maupun Non PNS di unit kerja KUA Dukuhwaru.
Ketua FKPAI Dukuhwaru KH. Misbahuddin mengatakan, kegiatan pembinaan ini juga sebagai ajang silaturahim antar pengasuh Majlis Taklim dan sosialisasi gagasan moderasi beragama. Diharapkan, keberadaan Majlis Taklim yang tersebar di desa-desa turut berperan aktif dalam upaya penanggulangan faham radikalisme dan ekstrimisme yang merongrong persatuan dan keutuhan bangsa. “Jangan sampai ajaran radikalisme menyusup ke majlis taklim-majlis taklim yang ada di sekitar kita,” ujar KH. Misbahudin.
Kepala KUA Dukuhwaru Ahmad Muzani, S.Ag yang turut serta menjadi pembicara pada kegiatan tersebut menegaskan, ajaran radikalisme yang mengatasnamakan agama merupakan ancaman serius bagi NKRI. “Dalam berbagai propagandanya, mereka ini jelas-jelas merongrong ideologi Pancasila yang merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia. Atas nama agama mereka juga terus berupaya mengadu-domba umat Islam dengan cara mengkafirkan sesama umat Islam, khususnya yang tidak sejalan dengan pemahaman mereka,” ungkap Ahmad Muzani.
Pada Kesempatan yang sama, Pembina FKMT Kecamatan Dukuhwaru yang juga Penyuluh Agama Fungsional di KUA Dukuhwaru Achmad Masruri menyebutkan, selain mensosialisasikan tema Majlis Taklim Dalam Pencegahan Radikalisme, kegiatan ini sekaligus untuk membangun kesadaran administrasi bagi para pengelola Majlis Taklim. Saat ini, kata Masruri, belum begitu banyak Majlis Taklim di wilayah Kecamatan Dukuhwaru yang mengajukan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tegal.
“Kepemilikan SKT bagi Majlis Taklim itu sebagai upaya untuk menguatkan kelembagaan Majlis Taklim itu sendiri. Dengan memiliki SKT maka keberadaan Majlis Taklim memiliki legalitas secara administrasi dari pemerintah,” tukas Masruri.
Senada dengan itu, Sekretarus FKMT Kab. Tegal Ahmad Salam Fara menuturkan, SKT yang diterbitkan oleh Kemenag itu bukan bentuk campur tangan pemerintah terhadap Majlis Taklim, tapi sebaliknya justru pemerintah mengayomi dan memberikan payung hukum bagi keberadaan Majlis Taklim.
“SKT bagi Majlis Taklim justru bisa menguatkan kelembagaan Majlis Taklim dan bernilai strategis untuk program pengembangan dakwahnya. Majlis Taklim nantinya bisa bekerjasama dan bersinergi dengan pemerintah atau lembaga non pemerintah,” pungkasnya. (The Fei)