Rembang– Aula MAN 2 Rembang menjadi saksi momentum penting dalam penguatan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dan peresmian sarana prasarana keagamaan yang dibiayai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2024 yang dilaksanakan pada hari Kamis (28/11). Acara ini dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia, H.M. Aqsho selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, serta sejumlah pejabat dan tamu undangan lainnya dari berbagai wilayah di Jawa Tengah.
Mengawali acara, suasana semakin meriah dengan penampilan tari tradisional yang memukau serta pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, yang diwakili oleh Wahid Arbani selaku Kepala Bagian Tata Usaha, melaporkan progres pembangunan sarana prasarana pendidikan dan keagamaan di Jawa Tengah. “Proyek SBSN ini meliputi pembangunan gedung madrasah, balai nikah, pusat layanan haji dan umrah terpadu, yang bertujuan mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan keagamaan,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Menteri Agama RI menegaskan pentingnya peran ASN dalam menjaga semangat persatuan dan kesadaran beragama di tengah keberagaman bangsa. “ASN adalah motor penggerak pembangunan dan penjaga harmoni dalam kehidupan bermasyarakat. Pemahaman agama yang mendalam adalah kunci menciptakan kedamaian dan persatuan,” ujarnya.

Selain pembinaan ASN, acara ini menjadi ajang apresiasi terhadap peran SBSN dalam mendukung revitalisasi infrastruktur pendidikan dan keagamaan. Menteri Agama meresmikan sejumlah fasilitas baru, termasuk gedung madrasah modern, balai nikah, dan pusat layanan haji yang dilengkapi teknologi terkini. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol simbolis yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
H.M. Aqsho, yang turut menyampaikan pandangannya, memuji langkah strategis Kementerian Agama dalam memanfaatkan SBSN untuk mempercepat pembangunan sarana pendidikan dan keagamaan. “Program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, serta pelayanan keagamaan yang merata hingga pelosok daerah,” ujarnya.
Acara ini juga menyoroti pentingnya integrasi nilai agama dan budaya lokal dalam membangun masyarakat yang harmonis. Menteri Agama mengingatkan bahwa kearifan lokal harus menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur dan pembinaan masyarakat. “Agama dan budaya harus berjalan beriringan untuk menciptakan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.
Dengan semangat persatuan dan profesionalisme yang ditegaskan dalam pembinaan ASN, para peserta acara diharapkan mampu membawa perubahan positif di lingkungan kerja masing-masing. Menteri Agama juga mengajak seluruh ASN untuk menjadikan momentum ini sebagai titik awal untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
Acara ini ditutup dengan doa bersama untuk keberhasilan pembangunan dan pembinaan keagamaan di Jawa Tengah. Dengan terwujudnya proyek-proyek SBSN ini, Kementerian Agama semakin mempertegas perannya sebagai pilar pembangunan bangsa yang tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga pelayanan masyarakat yang inklusif dan berkualitas.