Lebaksiu – Pelaksanaan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIM (Pilketos) MTsN 1 Tegal tahun ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran demokrasi bagi para siswa, tetapi juga menarik perhatian dari kalangan akademisi. M. Afif Ardhillah, mahasiswa jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Semarang (UNNES), menjadikan Pilketos MTsN 1 Tegal sebagai objek penelitian dalam kajiannya tentang “Perwujudan Nilai-nilai Demokrasi dalam Pemilihan Ketua OSIS di Lingkungan Madrasah”.
Dalam rangkaian kegiatan penelitian ini, Afif mengikuti secara langsung seluruh tahapan Pilketos sejak awal. Ia terlibat dalam observasi lapangan mulai dari proses kampanye pasangan calon ke kelas-kelas, penyusunan dan distribusi surat suara yang dilakukan oleh KPU MTsN 1 Tegal, hingga pemaparan visi misi para calon ketua dan wakil ketua OSIM. Tidak hanya itu, ia juga mencatat pelaksanaan sosialisasi oleh KPU Kabupaten Tegal yang memberikan pemahaman mendalam tentang proses demokrasi dan pentingnya partisipasi masyarakat sejak dini.
Menurut Afif, pelaksanaan Pilketos di MTsN 1 Tegal mencerminkan pelaksanaan demokrasi yang sangat baik dan edukatif di tingkat satuan pendidikan. “Saya melihat langsung bagaimana siswa dilibatkan secara aktif dan bertanggung jawab dalam seluruh proses pemilu mini ini. Mulai dari panitia, petugas TPS, peserta kampanye, hingga pemilih, semuanya memiliki peran penting. Ini adalah miniatur demokrasi yang sangat hidup,” tuturnya saat ditemui di sela kegiatan pencoblosan.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap profesionalisme dan ketertiban pelaksanaan Pilketos yang menurutnya sudah mengadopsi sistem pemilu nasional. Hal ini tampak dari penggunaan daftar hadir, bilik suara, kotak suara, tinta pemilih, dan proses penghitungan suara. “Saya kagum dengan keterlibatan penuh madrasah dalam mengawal jalannya proses ini, termasuk dukungan dari guru dan pembina OSIM yang memfasilitasi pelaksanaan secara transparan,” tambahnya.
Dari sudut pandang akademis, Afif melihat bahwa kegiatan seperti ini memiliki dampak positif dalam membentuk karakter peserta didik. “Nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan berpendapat, tanggung jawab, kejujuran, dan partisipasi aktif benar-benar terlihat nyata. Ini bukan sekadar kegiatan OSIS, tetapi sekaligus bentuk pendidikan karakter dan civil education secara langsung,” jelasnya.
Kepala MTsN 1 Tegal juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan penelitian ini sebagai bentuk kontribusi madrasah dalam penguatan nilai-nilai demokrasi di lingkungan pendidikan. “Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi akademik seperti ini. Semoga hasilnya dapat menjadi inspirasi bagi madrasah dan sekolah lain dalam membina karakter siswa melalui kegiatan OSIM yang mendidik,” ungkap beliau.