Slawi ( Humas ) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal menggelar kegiatan Pembinaan Implikasi Tunjangan Profesi Guru (TPG) sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pendidikan di madrasah. Acara ini berlangsung pada Jumat (08/11) di Aula PLHUT Kemenag Kabupaten Tegal dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan pendidikan, termasuk Kasi Penmad, pengawas madrasah, kepala madrasah dari tingkat MIN hingga MAN, serta perwakilan KKM MI-MTs-MA dan IGRA se-Kabupaten Tegal.
Kegiatan ini dipimpin oleh Kabid Penmad Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, H. Ahmad Faridi, S.Hi., yang menjelaskan bahwa kesejahteraan guru melalui Tunjangan Profesi Guru sangat penting sebagai dasar motivasi dan pengembangan kompetensi profesional. “Kualitas pendidikan di madrasah tergantung bagaimana kita mengelola sumber daya yang ada, baik dari segi sarana prasarana, pemberdayaan SDM, hingga aspek ekonomi,” ujar Ahmad Faridi.
Kasi Penmad Kemenag Kabupaten Tegal, Haryono, SH., M.Pd.I., dalam sambutannya menyampaikan bahwa berbagai program pemberdayaan kelompok kerja guru (Pokja) di Kabupaten Tegal telah dimulai dan berjalan efektif. Haryono mengungkapkan harapannya agar dengan adanya TPG, para guru dapat lebih aktif dan kreatif dalam mendukung kemajuan madrasah. “Kami berharap, dampak dari tunjangan profesi ini dapat membuat para guru lebih berinovasi dan meningkatkan mutu pendidikan,” jelasnya.
Selama pembinaan, Ahmad Faridi juga menekankan bahwa kemajuan pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kesejahteraan guru. Menurutnya, tunjangan profesi bukan sekadar imbalan finansial, tetapi juga sebagai penghargaan yang harus diikuti dengan peningkatan kinerja dan dedikasi dalam mengajar. “Dengan kesejahteraan yang terjaga, guru-guru madrasah akan lebih siap memberikan kontribusi maksimal bagi pendidikan,” tegasnya.
Pentingnya kolaborasi dalam kelompok kerja guru dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) juga menjadi sorotan utama. Faridi mendorong pemberdayaan KKG dan MGMP sebagai wadah strategis bagi guru untuk mengembangkan kapasitas profesional, berbagi metode pembelajaran, dan membahas berbagai inovasi yang relevan dengan perkembangan kurikulum. “Dengan KKG dan MGMP, guru-guru madrasah bisa saling berbagi dan belajar untuk meningkatkan kualitas mengajar,” tambahnya.
Para peserta yang hadir pun memberikan respons positif terhadap kegiatan pembinaan ini. Kepala MIN, MTsN, dan MAN se-Kabupaten Tegal menyatakan komitmen untuk terus memotivasi guru-guru di bawah naungannya agar aktif dalam KKG dan MGMP, serta mengelola TPG secara profesional demi kemajuan madrasah.
Dengan adanya pembinaan TPG ini, diharapkan juga tercipta lingkungan pendidikan yang inspiratif, di mana guru-guru dapat tumbuh sebagai pelopor perubahan yang memperkuat daya saing madrasah. Implikasi langsung dari tunjangan ini adalah semangat baru bagi guru untuk terus berinovasi, mendukung sarana prasarana, dan meningkatkan capaian belajar siswa.
Sebagai penutup, H. Ahmad Faridi mengajak seluruh jajaran madrasah untuk bersama-sama menjaga amanah ini dan menjadikan TPG sebagai instrumen peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Tegal. “Mari kita manfaatkan TPG ini sebagai sarana untuk mengoptimalkan potensi pendidikan dan menghasilkan generasi madrasah yang unggul,” tutupnya.
Ucapan apresiasi atas kerja keras para guru dalam memajukan pendidikan di madrasah. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan berbasis agama di Kabupaten Tegal.