(Humas) Slawi-Sejumlah 77 orang yang terdiri dari para imam rowatib masjid dan musholla, juga para khotib muballigh se-kecamatan Pangkah, Rabu (3/9/2024), hadir di KUA Pangkah dalam kegiatan Pembinaan & Peningkatan Kompetensi bagi imam rowatib dan khotib muballigh Tingkat kecamatan Pangkah.
Acara dimulai dengan membaca Surat Al Fatihah, lanjut lantunan ayat suci Al Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Pembinaan, dan dilanjutkan dengan pembagian bantuan sosial dari Pemda Kab. Tegal.
Pada kesempatan kali ini, H. Munirudin, selaku Kepala KUA Kec. Pangkah menyampaikan apresiasinya kepada seluruh Imam rowatib dan Khotib Muballigh se-kecamatan Pangkah atas partisipasinya menjaga kondusifitas di daerah masing-masing.
“Sebagai langkah antisipasi agar tidak ada gesekan di tingkat bawah, kita sosialisasikan Kepdirjen Bimas no 582 tahun 2021 tentang Penetapan Standar Imam Masjid, di situ ada penjelasan syarat menjadi imam diantaranya adalah Islam, laki-laki, dewasa, adil, sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, berfaham ahlusunah waljama’ah dan memiliki komitmen terhadap dakwah Islam,” ucap Munirudin
“Nadzir yang sudah meninggal dunia juga kita sarankan untuk melakukan perubahan nadzir, dan bagi masjid atau musholla yang belum terdaftar di SIMAS Kemenag, silahkan diajukan agar mendapatkan no ID masjid atau musholla,” lanjutnya.
Sementara itu Muktaromah, selaku Penyuluh Agama KUA Kecamatan Pangkah menyampaikan materi tentang Mewaspadai Faham Radikalisme.
“Ada lima faktor pemicu faham radikalisme yaitu faktor Politik, ekonomi, sosial budaya, ideologi dan Teknologi Informasi,” kata Muktaromah
“Kita sampaikan tentang indikator radikalisme, 10 Kriteria sesat menurut MUI dan Upaya mengatasi radikalisme. Semoga Kecamatan Pangkah aman dan damai, dijauhkan dari gerakan radikal,” lanjutnya.
Acara ditutup dengan pembagian Bansos dari Pemerintah Kabupaten Tegal untuk para imam masjid dan musholla serta untuk khotib muballigh se-kecamatan Pangkah.
“Terimakasih kepada Pemkab. Tegal yang telah memberi perhatian kepada Imam masjid dan musholla, sangat bermanfaat,” ujar Kastari dari desa Paketiban. (mh)