Slawi – Aula PLHUT Kantor Kemenag Kabupaten Tegal dipenuhi semangat para pendidik dalam acara pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar (KKG PAI SD) Kabupaten Tegal pada hari rabu (22/1). Acara ini dihadiri oleh Kasi PAIS sekaligus Plt Kasubag TU, H. Mujahidin Nurburhan, S.Ag., Ketua Pokjawas PAI Hj. Muftikha, M.Pd., pengurus KKG PAI SD Kabupaten Tegal, serta perwakilan KKG PAI SD Kecamatan se-Kabupaten Tegal.
Dalam sambutannya, Fakhruroji, M.Pd.I, selaku Ketua KKG PAI SD, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bimbingan dari Kantor Kemenag Kabupaten Tegal, khususnya seksi PAIS. Ia juga menyampaikan harapan besar agar Kemenag lebih menaungi GPAI, baik dari lingkungan Kemenag maupun Dikbud. “Kami juga berharap kesejahteraan GPAI bisa terus ditingkatkan, sebagai bentuk apresiasi terhadap peran strategis mereka dalam pendidikan,” ungkapnya.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tegal, H. M. Aqsho, M.Ag., memberikan paparan penting mengenai Surat Edaran Bersama antara Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri tentang pembelajaran selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M. Beliau menekankan bahwa GPAI harus mempersiapkan pembelajaran yang sesuai dengan surat edaran tersebut, termasuk memadukan nilai-nilai agama dalam pelajaran sehari-hari.
Tak hanya itu, H. M. Aqsho juga mengingatkan para pendidik mengenai Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pemeliharaan Lingkungan Satuan Pendidikan. Ia menyebutkan tiga hal utama yang harus diintegrasikan, yaitu menciptakan lingkungan berbasis agama, berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan hidup, serta menanamkan karakter pada siswa. “Tanggung jawab kita bukan hanya mendidik secara akademik, tetapi juga membentuk generasi yang peduli lingkungan dan berkarakter kuat,” tegasnya.
Kasi PAIS, H. Mujahidin Nurburhan, S.Ag., menambahkan bahwa kegiatan ini adalah langkah penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ia menekankan bahwa sinergi antara GPAI, sekolah, dan Kemenag harus terus diperkuat. Dengan komitmen bersama, diharapkan guru agama tidak hanya menjadi pendidik, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu membangun generasi berkarakter dan berprestasi.
Melalui acara ini, para peserta mendapatkan wawasan baru tentang pengelolaan pendidikan di era modern, termasuk pentingnya memanfaatkan momentum Ramadan sebagai sarana pembelajaran religius. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan antarpendidik dan membuka ruang diskusi terkait aspirasi serta tantangan yang dihadapi GPAI.
Diharapkan, hasil dari pembinaan ini tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran agama di sekolah dasar, tetapi juga membentuk sinergi yang lebih kuat antara Kemenag dan pendidik. Dengan semangat kebersamaan ini, Kabupaten Tegal dapat melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan nilai-nilai keagamaan yang kokoh.