Slawi, ( IPARI ) – PD IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) Kabupaten Tegal mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berfokus pada evaluasi kinerja bagi ASN Penyuluh Agama. Kegiatan ini digelar di Kec. Slawi dan dihadiri oleh para penyuluh agama, dengan Ketua PD IPARI Kabupaten Tegal, Hj. Faiqoh, MH., sebagai pembicara utama, Rabu ( 02/10/2024).
Dalam sambutannya, Hj. Faiqoh menekankan pentingnya bagi setiap penyuluh agama untuk melakukan evaluasi kinerja secara mandiri sebelum dinilai oleh atasan langsung. Langkah ini, menurutnya, bukan hanya meningkatkan akuntabilitas individu tetapi juga akan mendorong peningkatan kualitas kerja di lapangan. “Evaluasi mandiri ini bertujuan agar para penyuluh dapat mengidentifikasi kekurangan dan segera memperbaikinya sebelum masuk ke tahap penilaian formal,” ujarnya.
Beliau juga menjelaskan bahwa penyuluh agama perlu memperhatikan beberapa aspek penting dalam mengevaluasi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), seperti penetapan target, realisasi target, rencana perbaikan, serta monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang tepat, para penyuluh diharapkan dapat memaksimalkan waktu tersisa untuk memenuhi target yang telah ditetapkan dalam SKP mereka.
Sekretaris Daerah IPARI Kabupaten Tegal, H. Salafudin Yusuf, MH., menambahkan penjelasan mengenai dua Grand Design Program yang akan menjadi prioritas organisasi ke depannya. Program pertama adalah penyusunan teks khutbah yang lebih inklusif dan menekankan nilai-nilai toleransi, yang diharapkan dapat memperkuat pesan damai dan kerukunan dalam masyarakat. “Teks khutbah yang inklusif ini sangat penting agar dapat menjangkau semua lapisan masyarakat dan menciptakan ruang dialog yang menghargai perbedaan,” kata H. Salafudin.
Program kedua, yaitu Kemah Moderasi Beragama, dirancang untuk mendalami pemahaman tentang moderasi beragama dan memperkuat kerukunan antarumat. Melalui kegiatan ini, para peserta akan diajak untuk lebih memahami pentingnya toleransi dan harmoni dalam kehidupan beragama. “Kemah Moderasi Beragama ini tidak hanya menjadi ajang penguatan kerukunan intern umat beragama, tetapi juga menjadi tempat bagi lintas agama untuk saling mengenal dan bekerja sama,” tambahnya.
Kedua program tersebut, baik penyusunan teks khutbah yang inklusif maupun Kemah Moderasi Beragama, diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat Kabupaten Tegal yang lebih harmonis dan penuh dengan semangat saling menghormati. Rakor ini ditutup dengan diskusi interaktif antara penyuluh agama, membahas tantangan dan solusi untuk lebih meningkatkan peran mereka dalam masyarakat.
Dengan adanya evaluasi dan program pengembangan ini, PD IPARI Kabupaten Tegal terus berupaya memperkuat profesionalisme penyuluh agama dalam mengemban tugas mereka di tengah masyarakat.