Slawi – Suasana tenang tapi tegang menyelimuti ruang-ruang kelas MTs Negeri 2 Tegal sejak seminggu terakhir. Penilaian Akhir Tahun (PAT) untuk siswa kelas IX resmi ditutup pada hari Senin (21/4/2025), menandai berakhirnya rangkaian ujian yang dimulai sejak 14 April lalu.
Namun, PAT tahun ini bukan PAT biasa. Para siswa tak lagi menulis dengan pensil di kertas lembar jawaban, melainkan mengetik di layar gawai masing-masing. Yup, ujian kali ini sepenuhnya menggunakan sistem Computer-Based Test (CBT) berbasis aplikasi digital.
“Ujian rasa digital”, begitulah sebutan yang muncul di kalangan siswa. Tak hanya menguji pengetahuan, tapi juga mengasah disiplin digital. Aplikasi CBT yang digunakan memiliki fitur keamanan super ketat—begitu siswa mencoba berpindah aplikasi, alarm keras langsung berbunyi, mengundang perhatian seisi kelas. Bisa dibilang, alarm itu jadi “wasit tak terlihat” yang menjaga integritas ujian.
Hari terakhir PAT diisi dengan mata pelajaran Bahasa Arab, Akidah Akhlak, dan Penjasorkes. Ujian dimulai pukul 07.30 WIB dan berakhir pukul 12.40 WIB, dengan jeda istirahat 20 menit di antara sesi. Meski materi ujian cukup padat, siswa tetap menunjukkan ketekunan dan fokus hingga menit terakhir.
Menurut Kepala MTs Negeri 2 Tegal, Hj. Alfiyah, pelaksanaan PAT berjalan lancar dan tanpa kendala berarti. “Alhamdulillah, PAT berjalan sukses dari awal hingga hari terakhir. Ini bukan hanya tentang menilai pencapaian belajar, tapi juga membekali siswa dengan pengalaman menghadapi ujian di era digital,” ujarnya dengan bangga.
Lebih dari sekadar ujian, PAT tahun ini menjadi gambaran nyata bahwa dunia pendidikan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Gawai yang dulunya dianggap sebagai gangguan, kini justru menjadi alat bantu utama dalam proses evaluasi belajar. Dan bagi siswa kelas IX, pengalaman ini akan jadi bekal penting untuk menghadapi tantangan pendidikan yang semakin serba digital di masa depan.