Pecabean- Hari pertama pelaksanaan ujian SAS dan PAS di MIN 2 Tegal berlangsung lancar, khususnya untuk shift kedua kelas 6C pada hari Senin (02/12). Inovasi unik diterapkan oleh madrasah dengan menyediakan fasilitas laptop bagi siswa yang tidak membawa ponsel, sebagai solusi atas kendala teknis seperti baterai ponsel yang cepat habis. Kebijakan ini memastikan semua siswa dapat mengikuti ujian berbasis digital tanpa hambatan.
Ujian dimulai pukul 11.00 hingga 14.30, mengujikan dua mata pelajaran, yaitu PPKn dan Akidah Akhlak. Para siswa terlihat antusias menghadapi tantangan ujian pertama mereka. Penggunaan laptop memberikan kenyamanan lebih, membantu siswa berkonsentrasi penuh tanpa khawatir perangkat mereka kehabisan daya di tengah ujian.
Kepala MIN 2 Tegal, Amirudin, secara langsung memantau pelaksanaan ujian. Beliau memberikan apresiasi terhadap langkah inovatif ini. “Kami berupaya agar seluruh siswa dapat terfasilitasi, baik yang membawa ponsel maupun tidak. Laptop yang kami sediakan adalah bentuk komitmen madrasah untuk mendukung kelancaran dan keadilan dalam ujian,” ujarnya.
Di ruangan kelas 6C, Muamalah, guru pengawas ujian mata pelajaran PPKn, dengan teliti mengawasi jalannya ujian. Ia memastikan tidak ada kendala teknis dan mendampingi siswa yang memerlukan bantuan. Pendekatan ini membuat siswa merasa lebih tenang dan fokus selama mengerjakan soal-soal yang diberikan.
Sementara itu, pengawasan mata pelajaran Akidah Akhlak dipimpin oleh Hj. Hindun. Dengan penuh perhatian, ia memberikan arahan kepada siswa agar mengerjakan soal dengan teliti. Hindun juga menyisipkan pesan moral, mengingatkan pentingnya menjaga akhlak mulia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun saat menjalani ujian.
Pelaksanaan ujian hari pertama ini membuktikan komitmen MIN 2 Tegal dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung pendidikan. Dengan laptop yang disediakan madrasah, siswa tidak hanya merasa terbantu, tetapi juga dapat merasakan keadilan dalam fasilitas yang diberikan, tanpa memandang keterbatasan perangkat pribadi.
Inovasi ini tidak hanya mendukung kelancaran ujian, tetapi juga menjadi contoh adaptasi teknologi dalam lingkungan pendidikan. Kepala madrasah menegaskan bahwa fasilitas ini diharapkan dapat membangun budaya belajar yang lebih efektif di kalangan siswa, sekaligus mendorong mereka untuk memanfaatkan teknologi secara positif.
Ke depan, MIN 2 Tegal berkomitmen untuk terus mengembangkan fasilitas dan metode pembelajaran yang inovatif. Dengan berbagai tantangan yang mungkin dihadapi, madrasah ini menunjukkan bahwa sinergi teknologi dan pendidikan dapat menjadi solusi untuk menciptakan lingkungan belajar yang modern dan inklusif.