Lebaksiu – MTs Negeri 3 Tegal kembali meneguhkan komitmennya dalam menanamkan pendidikan karakter berbasis empati dan nilai-nilai kemanusiaan. Kamis (17/7/2025) MTsN 3 Tegal menyelenggarakan kegiatan Santunan Yatim Piatu bagi peserta didik dalam lingkungan madrasah sebagai bagian dari implementasi nyata pendidikan berkarakter.
Sebanyak 91 anak yatim dan piatu menerima santunan dalam kegiatan yang berlangsung khidmat dan penuh makna di Indoor Madrasah. Acara diawali dengan penampilan grup hadroh Annajmu Tsaqib dari siswa-siswi MTsN 3 Tegal yang menebarkan nuansa religius dan keteduhan spiritual.
Ketua panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak sekadar sebagai bentuk kepedulian sosial, tetapi juga sebagai wahana mendidik peserta didik agar tumbuh menjadi pribadi yang peduli, berakhlak, dan berjiwa sosial tinggi.
Kepala MTsN 3 Tegal, Nur Hamid, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi madrasah yaitu terbentuknya peserta didik yang berakhlak islami, berkompetisi, berprestasi dan berbudaya lingkungan. “Mengembangkan pendidikan karakter adalah harapan besar bagi kita semua. Semoga kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW dapat mempelajari dan mengamalkan ajaran beliau. Hal ini sejalan dengan program Kementerian Agama, yaitu penguatan pendidikan karakter. Semoga kegiatan ini menjadi keberkahan bagi kita semua,” ujar Hamid dengan penuh semangat.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, H.M. Aqsho, menyampaikan bahwa kegiatan santunan ini bukan sekedar bentuk kepedulian sosial, namun juga implementasi nyata dari nilai-nilai agama yang mengajarkan kasih sayang, empati, dan persaudaraan.
“Anak-anak yatim piatu adalah amanah yang harus kita jaga bersama. Melalui acara seperti ini, kita belajar untuk saling menguatkan dan menebar kebaikan tanpa pamrih,” ungkap H.M. Aqsho dengan penuh haru.
Acara ditutup dengan penyerahan santunan secara simbolis kepada para penerima dan doa bersama yang dipanjatkan dengan khidmat. Kegiatan ini bukan hanya menjadi momen berbagi, tetapi juga momentum memperkuat nilai-nilai keimanan, kepedulian, dan rasa syukur dalam diri setiap insan madrasah. (wpp)