Slawi – MTs Negeri 2 Tegal kembali dipercaya menjadi tuan rumah dalam kegiatan “Sosialisasi Pembelajaran Mendalam” yang diselenggarakan oleh Pokjawas Madrasah dan PAI pada haribRabu (18/06). Acara ini dihadiri oleh 26 peserta yang terdiri dari 20 pengawas madrasah dan 6 pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tegal, H. M. Aqsho, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pendekatan pendidikan yang menumbuhkan karakter dan akhlak mulia. “Pembelajaran di era modern sekarang harus dapat menumbuhkan karakter murid, tidak hanya sebatas pembelajaran yang mengejar materi atau hanya sebatas tingkat pengetahuan saja, tetapi harus bisa sampai menyentuh pada penerapan dan sikap dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Sebagai narasumber utama, H. Shofar Shalahudin Bisri menyampaikan bahwa pembelajaran yang ideal di era sekarang harus menyentuh tiga ranah: pengetahuan, keterampilan, dan sikap. “Pembelajaran bukan hanya mengejar atau menghafal materi. Mereka harus mampu menerapkan nilai-nilai yang dipelajari dalam keseharian, itulah pembelajaran mendalam,” ujarnya.
Suasana kegiatan berlangsung tertib dan penuh semangat. Ruang rapat tampak nyaman dengan penataan yang rapi. Peserta antusias mengikuti jalannya acara, menyimak materi dengan saksama, dan aktif dalam sesi diskusi.
Meski tidak memberikan sambutan resmi, Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Nurkholis, menyampaikan rasa senangnya atas kepercayaan yang kembali diberikan kepada MTsN 2 Tegal. “Alhamdulillah, kami bersyukur karena madrasah ini lagi-lagi dipercaya menjadi tuan rumah. Ini bentuk kepercayaan dari Kemenag dan menunjukkan bahwa MTsN 2 Tegal siap mendukung kegiatan strategis semacam ini,” ujarnya.
Sementara itu, Plh. Kepala MTs Negeri 2 Tegal, Ernawati, mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan kita hari ini. Kami bangga menjadi bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang tidak hanya menekankan materi, tetapi juga menyentuh aspek sikap dan perilaku siswa,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi, tanya jawab, dan foto bersama. Para peserta pulang membawa wawasan baru dan semangat untuk mendorong perubahan positif dalam praktik pembelajaran di madrasah masing-masing.