Lebaksiu – Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Tegal kembali dipercaya menjadi salah satu titik lokasi (tilok) pelaksanaan Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat Kabupaten/Kota jenjang MTs/SMP pada Kamis (11/9/2025). Ajang bergengsi ini digelar serentak di berbagai daerah pada tanggal 9–12 September 2025 dan menjadi momentum penting dalam mengembangkan potensi akademik siswa madrasah serta sekolah umum, khususnya dalam bidang sains.
OMI merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah. Kompetisi ini dirancang untuk mengasah bakat, minat, sekaligus daya saing pelajar Indonesia dalam sains dengan sistem Computer Based Test (CBT). Skema penyelenggaraan dilakukan berjenjang, mulai dari tingkat madrasah, kabupaten/kota, provinsi, hingga ke tingkat nasional.
Tahun ini, antusiasme peserta OMI terbilang luar biasa. Dari 204.222 pendaftar secara nasional, tercatat 202.117 siswa lolos verifikasi. Mereka terdiri dari 67.852 peserta tingkat MA/SMA, 68.206 peserta tingkat MTs/SMP, serta 66.059 peserta tingkat MI/SD. Jumlah ini menunjukkan bahwa OMI tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah kolaborasi, pembelajaran, dan pembinaan bagi generasi muda madrasah.
Di MTsN 1 Tegal, pelaksanaan OMI jenjang MTs/SMP diikuti oleh sekitar 100 peserta. Panitia membagi mereka ke tiga ruang khusus yang sudah dilengkapi perangkat komputer serta jaringan internet yang stabil.
Andi Suwandi, selaku teknisi utama, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan matang untuk memastikan pelaksanaan berjalan lancar.
“Kami sudah menyiapkan perangkat, jaringan, dan sistem cadangan jauh-jauh hari. Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada kendala berarti. Peserta juga sangat disiplin mengikuti aturan, didukung pengawasan lokal dan pengawasan daring dari panitia kabupaten serta provinsi,” ungkapnya.
Selain diawasi langsung oleh pengawas lokal, pelaksanaan ujian ini juga dimonitor secara daring, sehingga transparansi dan kejujuran tetap menjadi prioritas utama. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa OMI bukan hanya soal capaian akademik, tetapi juga pendidikan karakter dan integritas.