Bojong – Suasana di MTs Negeri 4 Tegal kembali semarak dengan kegiatan setoran hafalan Al-Qur’an Juz 30 pada hari Kamis (5/12), sebuah program unggulan yang telah berjalan selama tiga tahun terakhir. Program ini menjadi tradisi setiap akhir semester dan berhasil mencuri perhatian masyarakat luas.
Program Tahfidz ini pertama kali digagas atas permintaan para orang tua peserta didik yang menginginkan nilai tambah bagi lulusan madrasah, yakni kemampuan menghafal Al-Qur’an minimal Juz 30. Usulan tersebut disambut baik oleh pihak madrasah, yang kemudian memasukkan Tahfidz sebagai Muatan Lokal (Mulok) dalam kurikulum mereka.

Menurut Wakil Kepala Kesiswaan MTs Negeri 4 Tegal, Teddy Haryono, kegiatan hafalan ini telah menjadi rutinitas penting di akhir setiap semester. “Kegiatan setoran hafalan sudah menjadi tradisi dan bagian dari pembentukan karakter siswa. Ini adalah langkah kami dalam mencetak generasi Qurani yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga spiritual,” ujar Teddy.
Keberhasilan program Tahfidz ini berdampak positif pada reputasi madrasah. Banyak orang tua kini lebih tertarik untuk menyekolahkan anak mereka di MTs Negeri 4 Tegal, yang dinilai mampu memberikan bekal agama yang kuat sekaligus kompetensi akademik. “Kami melihat peningkatan signifikan pada jumlah pendaftar setiap tahun. Ini membuktikan bahwa masyarakat sangat mengapresiasi program Tahfidz ini,” tambah Teddy.
Sebagai langkah pengembangan, MTs Negeri 4 Tegal tengah merencanakan pembukaan kelas khusus Tahfidz. Saat ini, madrasah telah memulai uji coba melalui kegiatan ekstrakurikuler untuk menilai kesiapan peserta didik sebelum program ini dijadikan kelas khusus. “Kami optimis program ini akan berjalan lancar dan semakin memperkokoh identitas madrasah sebagai pusat pendidikan berbasis Al-Qur’an,” imbuhnya.
Para siswa yang mengikuti program ini mengaku merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus menghafal. dengan semangat dan dukungan dari masyarakat, MTs Negeri 4 Tegal berharap program ini tidak hanya mencetak hafiz-hafizah muda, tetapi juga menjadi inspirasi bagi madrasah lain untuk terus mengembangkan pendidikan berbasis Al-Qur’an.