Bojong, 15 April 2025 – Komitmen kuat MTs Negeri 4 Tegal untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, sejuk, dan bebas dari tindakan kekerasan kembali dibuktikan melalui peluncuran program unggulan “Madrasah Anti Kekerasan dan Anti Bullying.” Program ini menjadi tonggak penting dalam mewujudkan cita-cita luhur: madrasah sebagai tempat tumbuhnya karakter mulia yang menjunjung tinggi nilai toleransi, empati, dan kasih sayang.
Lingkungan madrasah bukan hanya tempat menuntut ilmu, tetapi juga menjadi ruang pertumbuhan kepribadian yang positif. Menyadari hal itu, MTs Negeri 4 Tegal aktif mengembangkan budaya saling menghargai dan toleransi antarsiswa, guru, serta seluruh warga madrasah. Penguatan nilai-nilai tersebut dilakukan melalui pembiasaan harian seperti “Senyum, Sapa, dan Salam”, penanaman akhlak mulia, dan integrasi nilai karakter dalam pembelajaran.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Tedy Haryono, menegaskan bahwa madrasah harus menjadi pelindung bagi peserta didik. “Proses pembelajaran harus mampu membentuk peserta didik yang peduli terhadap lingkungan sosial dan alamnya. Pembiasaan perilaku positif seperti salam, senyum, dan sapa, budaya saling menghormati, serta akhlakul karimah harus menjadi napas kehidupan madrasah. Dengan itu, perilaku negatif seperti bullying akan terkikis dengan sendirinya,” jelasnya.
Tidak hanya berhenti pada pembiasaan sikap, MTs Negeri 4 Tegal juga memperkuat tata tertib madrasah sebagai benteng terhadap perilaku menyimpang. Tata tertib ini bukan semata aturan, tetapi pedoman yang mengarahkan warga madrasah untuk bertindak sesuai nilai-nilai Islam dan norma sosial yang baik.
Suasana madrasah yang sejuk dengan taman-taman edukatif, mural inspiratif, dan ruang-ruang dialog menjadi wujud konkret dari lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung. Semua ini dirancang agar peserta didik merasa diterima, dihargai, dan diberdayakan.
Dengan program ini, MTs Negeri 4 Tegal berharap dapat menjadi pelopor madrasah ramah anak di Kabupaten Tegal, madrasah yang bukan hanya unggul dalam akademik, tetapi juga menjadi rumah kedua yang penuh cinta, toleransi, dan kedamaian.