Lebaksiu – MTs Negeri 3 Tegal kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan sistem pendidikan berbasis teknologi dengan melaksanakan simulasi Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS) untuk kelas 7 dan 8 serta Penilaian Akhir Tahun (PAT) untuk kelas 9. Simulasi ini digelar di kelas masing-masing setelah kegiatan keagamaan di indoor madrasah pada Kamis (13/3).
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini madrasah menggunakan aplikasi ujian berbasis smartphone yang telah dipersiapkan secara khusus oleh pihak madrasah. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran ujian yang sesungguhnya, yang dijadwalkan berlangsung pada 14 hingga 20 Maret 2025.
Kegiatan simulasi ini bertujuan untuk mengenalkan siswa pada sistem ujian berbasis teknologi serta meminimalisasi kendala teknis yang mungkin terjadi saat pelaksanaan ujian resmi. Dengan adanya simulasi ini, siswa memiliki kesempatan untuk menguji kesiapan perangkat mereka, memahami alur ujian, serta membiasakan diri dengan sistem yang digunakan.
Meskipun ini merupakan pengalaman baru bagi sebagian siswa, mereka tampak antusias dan cepat beradaptasi. “Awalnya agak canggung karena belum terbiasa, tapi setelah mencoba beberapa soal, ternyata lebih mudah dan praktis,” ujar salah seorang siswa kelas 9 dengan penuh semangat.
Kepala MTs Negeri 3 Tegal, Drs. H. Nur Hamid, M.Pd.I, menekankan pentingnya simulasi ini sebagai langkah persiapan menghadapi ujian yang sesungguhnya. “Simulasi ini sangat penting agar siswa bisa lebih siap menghadapi ujian sesungguhnya. Kami berharap tidak ada kendala yang mengganggu jalannya ujian nanti,” ungkapnya.
Tak hanya siswa, para guru juga turut serta dalam mendampingi jalannya simulasi guna memastikan kelancaran dan memberikan arahan jika ada kendala teknis yang muncul. Madrasah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan terbaik, baik dari segi teknis maupun akademik, agar pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan optimal.
Dengan suksesnya simulasi ini, diharapkan para siswa semakin percaya diri dan siap menghadapi ASTS serta PAT dengan lebih matang. Teknologi yang diterapkan tidak hanya memudahkan sistem evaluasi akademik, tetapi juga membekali siswa dengan pengalaman belajar yang relevan dengan perkembangan zaman.