Slawi — Meski dilaksanakan di ruang indoor, semangat nasionalisme bergelora dengan penuh khidmat dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar oleh MTs Negeri 2 Tegal. Dengan mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya,” kegiatan ini berlangsung mulai pukul 07.00 WIB (2/6), dan diikuti oleh seluruh guru, pegawai, serta siswa kelas VII dan VIII dengan penuh antusias dan disiplin.
Upacara yang biasanya identik dengan lapangan terbuka, kali ini terasa hangat namun tetap sakral di dalam aula madrasah. Seragam yang kompak dan rapi, dari OSIM lengkap untuk para siswa, hingga pakaian putih-hitam elegan bagi guru dan tenaga kependidikan, membuat atmosfer upacara begitu berwibawa. Warna-warna ini tak hanya simbol formalitas, tetapi juga mencerminkan persatuan dalam keberagaman, sebagaimana yang diajarkan oleh Pancasila.
Sebagai petugas upacara, para anggota Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) tampil memukau. Mereka menunjukkan kedisiplinan tinggi, mulai dari pengibar bendera, pemimpin upacara, hingga pembaca teks Pancasila. Dengan langkah tegas dan suara lantang, mereka menunjukkan bahwa generasi muda madrasah pun mampu tampil sebagai penjaga nilai-nilai luhur bangsa.
Ernawati , selaku Plh Kepala MTs Negeri 2 Tegal, bertindak sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, ia menyampaikan sambutan dari Kepala BPIP RI Yudian Wahyudi, yang menekankan bahwa Pancasila adalah pilar pemersatu bangsa yang telah teruji oleh waktu. “Dari sila pertama hingga kelima, terdapat tuntunan hidup berbangsa yang menegaskan bahwa perbedaan adalah kekuatan, bukan penghalang,” ujar Ernawati saat mengutip sambutan.
Suasana hening dan haru sempat terasa ketika siswa menyanyikan lagu “Garuda Pancasila” dengan penuh semangat. Beberapa guru terlihat menahan senyum haru melihat betapa dalamnya makna upacara ini tertanam di kalangan peserta didik. Momentum ini menjadi bukti bahwa semangat ideologi Pancasila masih hidup dan tumbuh di tengah generasi muda.
Menariknya, usai upacara, kegiatan berlanjut dengan pelaksanaan Sumatif Akhir Tahun (SAT) untuk siswa kelas VII dan VIII. Meski beralih ke suasana ujian, semangat nasionalisme tampaknya masih membekas dalam sikap dan wajah para siswa. Hari itu menjadi kombinasi yang unik antara refleksi nilai kebangsaan dan tanggung jawab akademik.
Peringatan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar kegiatan tahunan bagi MTs Negeri 2 Tegal, melainkan bagian dari komitmen untuk terus menanamkan nilai kebangsaan dan memperkuat karakter pelajar yang berideologi Pancasila. Dengan pembiasaan ini, madrasah turut menyiapkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tangguh dalam menjaga persatuan bangsa.
Dari ruang indoor yang sederhana, gema Pancasila kembali menggema. MTs Negeri 2 Tegal membuktikan bahwa semangat kebangsaan tak dibatasi oleh tempat, melainkan ditentukan oleh hati dan niat untuk selalu merawat Indonesia.