Kedungbanteng – Pelaksanaan ujian santri Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) dengan metode Tilawati di bawah koordinasi Badko LPQ Kedungbanteng berlangsung sukses. Kegiatan ini diselenggarakan di TPQ Al-Ittihad Kedungbanteng pada hari Ahad dan Selasa, 9 dan 11 Februari 2025, mulai pukul 15.00 WIB.
Sebanyak 101 peserta dari 25 lembaga turut serta dalam ujian ini. Dari jumlah tersebut, delapan lembaga menggunakan metode Tilawati, sementara sisanya menerapkan metode Assyifa dan Iqra. Ujian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan membaca Al-Qur’an para santri serta memastikan standar mutu pembelajaran di setiap LPQ tetap terjaga.
Monitoring ujian dilakukan langsung oleh Kasi PD Pontren, yang turut didampingi oleh staf pada hari Selasa (11/2). Kehadiran tim monitoring ini bertujuan untuk memastikan kelancaran jalannya ujian serta memberikan arahan kepada para pengelola TPQ agar senantiasa meningkatkan kualitas pendidikan Al-Qur’an di wilayah Kedungbanteng.
Ketua Badko LPQ Kedungbanteng, Ustadz M. Ropii, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan ujian ini. Beliau menekankan pentingnya metode pembelajaran yang efektif agar santri dapat memahami dan menguasai bacaan Al-Qur’an dengan baik. “Kami berharap dengan adanya ujian ini, santri semakin termotivasi dalam belajar dan kualitas bacaan mereka semakin meningkat,” ujar Ustadz M. Ropii.
Para peserta ujian terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti tahapan ujian yang mencakup praktik membaca Al-Qur’an serta pemahaman tajwid dan makharijul huruf. Dengan pengawasan yang ketat, setiap peserta diuji dengan standar yang telah ditetapkan oleh Badko LPQ Kedungbanteng.
Dengan terlaksananya ujian ini, diharapkan para santri yang lulus dapat menjadi generasi Qur’ani yang mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Selain itu, LPQ di wilayah Kedungbanteng diharapkan terus meningkatkan mutu pengajaran agar mencetak santri yang lebih berkualitas di masa depan.
Keberhasilan ujian ini menjadi bukti nyata komitmen Badko LPQ Kedungbanteng dalam membina pendidikan Al-Qur’an yang berkualitas. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus berjalan secara berkala untuk menjaga kualitas pembelajaran dan menciptakan generasi Muslim yang unggul dalam membaca dan memahami Al-Qur’an.