Slawi – Suasana khidmat dan penuh semangat terasa di TPQ Al-Irsyad Al-Islamiyah, Dukuh Wringin, saat Ujian Bersama IGTPQ Muslimat NU Kecamatan Slawi digelar. Kegiatan ini menjadi momen penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan agama bagi santri TPQ di wilayah Slawi. Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tegal, H. M. Aqsho, bersama Kepala Seksi PD Pontren, H. A. Syaifuddin Zuhri, hadir langsung untuk memantau pelaksanaan ujian, memastikan segala proses berjalan lancar dan sesuai harapan, Sabtu (1/2).
Dalam kunjungannya, H. M. Aqsho menyampaikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan ujian ini. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar ujian formal, tetapi juga bagian dari proses pembinaan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi santri dalam ilmu Al-Qur’an dan amaliyah Islam. “Ini adalah upaya nyata dalam membentuk generasi santri yang paham agama dengan baik. Kami sangat mendukung inisiatif ini,” ujarnya. Kehadiran para pejabat Kemenag ini menjadi motivasi tersendiri bagi para penguji, panitia, dan peserta ujian.
Sebanyak 123 santri dari 12 TPQ se-Kecamatan Slawi mengikuti ujian dengan antusias. Untuk memastikan efektivitas ujian, panitia menyiapkan 10 ruang ujian, di mana para santri diuji langsung oleh pembina YPMNU Kabupaten Tegal. Proses pengujian berlangsung dengan cermat, memastikan setiap santri mendapatkan kesempatan yang adil untuk menunjukkan kemampuannya.
Materi ujian mencakup 10 bidang utama, mulai dari tartil, tajwid, hingga hafalan doa harian dan Al-Barzanji. Hal ini bertujuan untuk mengukur pemahaman santri tidak hanya dalam membaca Al-Qur’an dengan baik, tetapi juga dalam praktik ibadah sehari-hari serta pemahaman ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah.
Suprianto, S.Pd., Ketua IGTPQ Slawi, menegaskan bahwa ujian bersama ini bukan sekadar ajang evaluasi, tetapi juga wadah untuk mempererat silaturahmi antar TPQ. “Kami ingin memastikan standar pembelajaran di TPQ se-Kecamatan Slawi merata dan berkualitas. Melalui ujian ini, kami juga dapat mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu ditingkatkan ke depannya,” ujarnya.
Panitia juga berupaya menciptakan suasana ujian yang nyaman dan kondusif bagi para santri. Muhammad Taufiq, Ketua Panitia, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai fasilitas, termasuk konsumsi dan ruang istirahat, untuk menjaga konsentrasi peserta selama ujian. “Kami ingin para santri merasa nyaman sehingga mereka bisa fokus dan memberikan hasil terbaik,” katanya.
Kegiatan monitoring ini juga membuka ruang diskusi tentang inovasi pendidikan TPQ ke depan. H. A. Syaifuddin Zuhri menekankan pentingnya metode pembelajaran yang interaktif dan adaptif, agar santri semakin mudah memahami materi yang diberikan. “Perkembangan zaman menuntut kita untuk terus berinovasi. Pendidikan agama harus disampaikan dengan cara yang menarik, tanpa menghilangkan esensi nilai-nilai keislaman,” jelasnya.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan hasil ujian dapat menjadi tolok ukur dalam meningkatkan mutu pengajaran di TPQ. IGTPQ Muslimat NU Kecamatan Slawi berkomitmen untuk terus mengembangkan program pendidikan yang lebih baik, guna mencetak generasi santri yang cerdas, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman agama yang kuat.