Slawi, 10 Maret 2025 – MIS Nurul Hikmah yang terletak di Desa Siketi, Dukuhbenda, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, mengadakan program pembiasaan tadarus Al-Qur’an setelah salat Duhur. Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan siswa membaca Al-Qur’an setiap hari, meningkatkan kefasihan dalam membaca, serta menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini.
“Tadarus ini bukan sekadar membaca Al-Qur’an, tetapi juga membiasakan siswa agar selalu dekat dengan kitab suci mereka,” ujar Kepala Madrasah, Patoni. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membentuk karakter religius siswa dan membangun kecintaan mereka terhadap Al-Qur’an.
Kegiatan ini dimulai setiap siang setelah siswa melaksanakan salat Duhur berjamaah. Setelah berdoa bersama, mereka langsung mengambil mushaf masing-masing dan duduk melingkar. Setiap siswa membaca beberapa ayat secara bergantian, sementara siswa lainnya mendengarkan dengan saksama. Jika ada kesalahan dalam pelafalan atau tajwid, guru pendamping akan segera membimbing dan membetulkannya.
“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak tidak hanya bisa membaca, tetapi juga membaca dengan benar sesuai tajwid,” jelas Titin Yeni, S.Pd.I, salah satu guru pendamping. Ia juga menuturkan bahwa anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini, bahkan ada yang mulai menghafal surat-surat pendek.
Salah satu siswa kelas lima, dengan penuh semangat, mengungkapkan kegembiraannya, “Saya jadi lebih lancar membaca Al-Qur’an dan tidak takut salah karena ada teman-teman dan guru yang membantu.”
Pendamping lainnya, Renti Meilani, S.M, menyatakan bahwa pembiasaan ini juga melatih kedisiplinan dan kesabaran siswa. “Kami melihat perkembangan yang luar biasa. Anak-anak lebih percaya diri, lebih sabar dalam belajar, dan mereka menikmati prosesnya,” katanya.
Para siswa tampak antusias dan menikmati kegiatan ini. Beberapa dari mereka bahkan berusaha meningkatkan jumlah hafalan mereka dengan membaca lebih banyak ayat setiap harinya. “Saya ingin bisa membaca lebih lancar dan menghafal banyak surat, supaya nanti bisa membacakan untuk orang tua di rumah,” kata seorang siswa lainnya.
Kepala madrasah, Patoni, menegaskan bahwa program ini akan terus berjalan sebagai bagian dari budaya sekolah. “Kami ingin menciptakan lingkungan madrasah yang penuh dengan nilai-nilai Islam. Tidak hanya dalam pelajaran, tetapi juga dalam kebiasaan sehari-hari,” ujarnya.
Ke depannya, MIS Nurul Hikmah berencana untuk menambahkan sesi pemahaman tafsir sederhana agar siswa tidak hanya membaca, tetapi juga memahami makna dari ayat-ayat yang mereka baca. Selain itu, madrasah juga berencana melibatkan orang tua dalam tadarus bersama pada momen-momen tertentu, seperti bulan Ramadan dan peringatan hari besar Islam.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi kebiasaan yang berlanjut, tidak hanya di sekolah, tapi juga di rumah dan masyarakat. Jika anak-anak terbiasa membaca Al-Qur’an sejak kecil, insya Allah mereka akan tumbuh menjadi generasi yang Qur’ani,” tutup Patoni dengan penuh harapan.