Lebaksiu – Hari Batik Nasional, yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 33 Tahun 2009, dirayakan dengan penuh semangat oleh seluruh warga MIN 1 Tegal. Meski bukan hari libur nasional, peringatan ini tetap meriah dengan seluruh warga madrasah mulai dari kepala madrasah, guru, pegawai, hingga peserta didik mengenakan batik dengan beragam corak.
Dengan tema “Bangga Berbatik”, yang ditetapkan oleh Yayasan Batik Indonesia (YBI) tahun ini, warga MIN 1 Tegal memperlihatkan kebanggaan dan rasa cinta mereka terhadap warisan budaya ini. Kepala Madrasah, H. Sekhudin, menyampaikan bahwa kegiatan mengenakan batik adalah bentuk nyata dalam melestarikan budaya Indonesia sekaligus menunjukkan identitas bangsa yang harus diwariskan kepada generasi muda. “Batik bukan hanya kain, melainkan simbol persatuan dan kekayaan budaya Indonesia. Saya bangga melihat seluruh warga madrasah turut merayakannya dengan penuh semangat,” ujarnya.
Semangat kebersamaan terlihat dari keceriaan para siswa yang saling berpose dengan teman-teman sekelas dalam balutan batik. Momen ini diabadikan dalam foto-foto bersama yang kemudian banyak dibagikan di grup WhatsApp madrasah dan kelas, mencerminkan antusiasme dan kebanggaan mereka dalam melestarikan warisan budaya bangsa.
Selain para siswa, apresiasi juga datang dari para orang tua. Salah satu orang tua siswa mengungkapkan kebahagiaannya melihat perayaan Hari Batik Nasional tahun ini. Ia bahkan menyarankan agar setiap tanggal 2 setiap bulan dijadikan hari khusus untuk mengenakan batik. “Saya sangat senang melihat anak-anak tampil beda dengan batik. Harapannya, mungkin bisa ada kebijakan agar setiap tanggal 2 kita bisa pakai batik bebas,” ujarnya.
Dengan adanya peringatan ini, MIN 1 Tegal berkomitmen untuk terus menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa, terutama di kalangan generasi muda. Batik bukan sekadar kain, tetapi juga simbol identitas, kebanggaan, dan persatuan bangsa Indonesia.
Mari kita jaga dan lestarikan batik sebagai warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO, dan terus kuatkan cinta kita terhadap budaya Indonesia, khususnya untuk generasi emas penerus bangsa.