Danawarih – Nuansa Ramadhan di MI Salafiyah Danawarih terasa berbeda tahun ini. Di tengah semangat ibadah dan kehangatan bulan suci, sekolah ini menggelar aksi sosial bertajuk “Indahnya Berbagi di Bulan Ramadhan yang Suci” pada hari kamis (20/3). Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang identik dengan pembagian takjil, kali ini para siswa diajak untuk berbagi lebih bermakna: 50 bingkisan beras masing-masing seberat 5 kilogram, dibagikan langsung kepada warga kurang mampu di sekitar desa Danawarih.
Kegiatan berbagi ini melibatkan seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Mereka bukan hanya menyaksikan, tapi langsung terjun ke lapangan, mengemas, membawa, hingga menyerahkan sendiri bingkisan kepada warga. Sebuah pengalaman yang tentu akan membekas di hati mereka, karena bukan hanya tangan yang bergerak, tapi hati mereka ikut terlibat. Seperti yang dituturkan oleh Zafran Widdat Mazayat, siswa kelas 1, “Bi, saya habis berbagi 3 kg beras ke warga, makasih ya, Bi.” Kalimat polos itu jadi cerminan bahwa nilai berbagi telah tertanam sejak dini.
Koordinator kegiatan, Ibu Aghniyatus Aobiroh, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya soal memberi, tapi juga menanamkan kepedulian sosial. “Kami ingin anak-anak tidak hanya pintar secara akademik, tapi juga memiliki empati yang tinggi. Ramadhan adalah momen terbaik untuk menanamkan nilai-nilai itu. Berbagi adalah bentuk ibadah yang nyata dan Rasulullah telah mencontohkannya,” ujarnya dengan penuh semangat.

Kepala Madrasah, Bapak Muhdi, turut memberikan apresiasi atas kegiatan ini. Ia menilai aksi sosial seperti ini penting untuk membangun karakter siswa. “Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga peka terhadap lingkungan sosialnya. Saya bangga melihat semangat para siswa dan guru yang begitu kompak. Semoga kegiatan ini menjadi tradisi yang terus hidup di MI Salafiyah Danawarih,” ungkapnya.
Keterlibatan para guru juga menjadi kunci suksesnya kegiatan ini. Para wali kelas seperti Ibu Mufatikha (kelas 2), Ibu Muflikha (kelas 3), Ibu Umi Hani (kelas 5), dan Ibu Neli Kurnia (kelas 6) turut mendampingi anak-anak dengan penuh perhatian. Mereka tidak hanya membimbing secara teknis, tapi juga menguatkan nilai-nilai spiritual di balik aksi berbagi. “Anak-anak belajar langsung dari pengalaman. Mereka tahu rasanya memberi, tahu rasanya melihat senyum orang yang dibantu. Itu pelajaran yang tak bisa digantikan oleh buku,” kata Ibu Mufatikha.
Warga pun menyambut hangat kegiatan ini. Salah satu penerima manfaat, Tursinah, mengaku sangat terharu. “Saya tidak menyangka anak-anak sekecil itu datang langsung ke rumah, tersenyum dan mengucapkan Ramadhan Mubarak sambil menyerahkan beras. Terima kasih banyak, semoga MI Salafiyah Danawarih selalu diberi keberkahan,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Aksi berbagi beras ini bukan sekadar kegiatan amal, tapi sebuah gerakan pendidikan nilai yang begitu mendalam. Di saat banyak orang sibuk menumpuk makanan berbuka, MI Salafiyah Danawarih justru mengajarkan siswanya untuk memberi lebih dulu. Semoga semangat ini terus tumbuh dan menjadi warisan mulia bagi generasi yang akan datang.