Bojong – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) masal menjadi agenda penting yang dilaksanakan oleh para guru pada Sabtu (14/12) di MTs Negeri 2 dan MTs Negeri 3 Tegal. Kegiatan ini melibatkan 11 mata pelajaran, mulai dari pelajaran umum hingga pelajaran agama Islam. MTs Negeri 4 Tegal turut mengirimkan 16 guru untuk mengikuti acara yang bertujuan meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik.
Kepala MTs Negeri 4 Tegal, Sustanto, M.Pd., dalam pernyataannya, menekankan pentingnya MGMP sebagai sarana kolaborasi antarguru. “MGMP sangat dibutuhkan oleh para guru untuk memberikan informasi terkini tentang mata pelajaran dan pendidikan. Wadah ini membantu guru menyusun program pembelajaran secara bersama-sama, sehingga diharapkan terjadi keseragaman, baik dalam pembuatan Rencana Program Pembelajaran (RPP) maupun dalam penyerapannya,” ungkap Sustanto.
Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk memastikan bahwa setiap guru mata pelajaran memiliki pemahaman yang seragam tentang kurikulum. Diskusi yang berlangsung hangat di dalam forum MGMP juga membuka peluang bagi guru untuk saling bertukar informasi terkait materi pelajaran, model pembelajaran, dan media yang efektif digunakan di kelas.
Guru-guru yang hadir mengakui pentingnya kegiatan MGMP ini sebagai sarana untuk saling melengkapi kekurangan. Salah satu peserta dari MTs Negeri 4 Tegal, menyebutkan bahwa MGMP membantu guru untuk lebih memahami implementasi kurikulum secara benar. “Kegiatan ini sangat bermanfaat. Kita bisa saling berbagi pengalaman dan solusi terkait kendala pembelajaran di kelas,” tuturnya.
Selain membahas aspek teknis pembelajaran, MGMP juga menjadi ruang diskusi untuk menyikapi perubahan dan tantangan dunia pendidikan yang semakin dinamis. Para guru diajak untuk berpikir kreatif dalam menghadirkan metode pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa, tanpa mengabaikan kaidah kurikulum yang telah ditetapkan.
Sustanto juga menekankan pentingnya keseragaman dalam penyerapan informasi pendidikan untuk menjaga kualitas pembelajaran. Ia berharap, melalui MGMP, tidak ada lagi guru yang menyimpang dari kaidah kurikulum. “Sinergi dalam MGMP tidak hanya meningkatkan kompetensi guru, tetapi juga menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih terarah dan berkualitas,” tambahnya.
Dengan semangat kebersamaan yang terpancar selama acara, MGMP kali ini menjadi langkah nyata dalam membangun sinergi antarguru MTs di Kabupaten Tegal. Guru-guru yang hadir pulang membawa wawasan baru dan komitmen untuk mengimplementasikan hasil diskusi dalam proses pembelajaran di kelas masing-masing.
Kegiatan MGMP masal ini diharapkan menjadi tradisi berkelanjutan yang mempererat kerja sama antarmadrasah, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di wilayah Tegal. Dengan kolaborasi yang terus dibangun, pendidikan berbasis madrasah akan semakin maju dan relevan dengan kebutuhan zaman.