Bojong — Suasana meriah dan penuh warna tampak menyelimuti halaman MTs Negeri 4 Tegal saat para siswa, guru, dan orang tua berkumpul dalam Pagelaran Karya Seni Budaya yang menjadi bagian dari kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada sabtu (31/5). Mengangkat tema “Bhinneka Tunggal Ika”, acara ini menjadi panggung ekspresi bagi para siswa untuk merayakan keberagaman budaya Indonesia melalui karya dan penampilan seni yang unik dan membanggakan.
Dari tarian daerah, musik tradisional, hingga pameran kostum dan kerajinan khas berbagai suku di Indonesia, setiap sudut acara mencerminkan semangat persatuan dalam perbedaan. Pagelaran ini menjadi ajang pembuktian bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang patut dibanggakan dan dilestarikan.
Wakil Kepala Madrasah bidang kesiswaan, Bapak Tedy Haryono menyampaikan apresiasinya terhadap semangat peserta didik. “Melalui Gelar Karya P5 bertema Bhinneka Tunggal Ika, peserta didik dapat menunjukkan kreativitas mereka dalam merayakan keanekaragaman Indonesia melalui seni. Ini bukan hanya soal tampil, tapi juga soal memahami dan menghargai budaya satu sama lain,” ujarnya penuh bangga.
Yang membuat pagelaran ini semakin unik adalah keterlibatan lintas kelas dan latar belakang budaya para siswa. Kolaborasi mereka menghasilkan karya yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga menyentuh makna mendalam tentang toleransi dan gotong royong. Beberapa pertunjukan bahkan menggabungkan unsur budaya dari berbagai daerah dalam satu panggung, menciptakan harmoni yang nyata.
Tak hanya pertunjukan, gelar karya ini juga menghadirkan sudut-sudut edukatif berupa pameran kuliner daerah, batik, dan permainan tradisional yang interaktif. Para pengunjung bisa mencicipi makanan khas dari berbagai provinsi sambil belajar sejarah dan filosofi di baliknya. Ini menjadikan acara tidak sekadar hiburan, tapi juga sarana pembelajaran kontekstual yang menyenangkan.
Banyak guru dan orang tua yang menyampaikan kekaguman terhadap potensi seni yang ditunjukkan para siswa. “Saya baru tahu anak saya bisa menari Tor-Tor dan menyanyi lagu daerah Bugis,” ujar salah satu wali murid dengan senyum bangga. Kegiatan ini juga membuka peluang baru untuk menumbuhkan minat dan bakat di bidang seni yang selama ini mungkin tersembunyi.
Gelar Karya P5 ini bukan hanya menjadi ajang pementasan semata, melainkan momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata siswa. Tema Bhinneka Tunggal Ika menjadi roh dari keseluruhan kegiatan, menunjukkan bahwa MTs Negeri 4 Tegal tak sekadar mendidik secara akademik, tetapi juga menumbuhkan karakter kebangsaan.
Ke depan, madrasah berharap kegiatan serupa dapat terus dikembangkan dan menjadi tradisi tahunan yang dinanti. Dengan demikian, semangat cinta tanah air, toleransi, dan penghargaan terhadap budaya akan terus tumbuh subur di kalangan generasi muda.