Lebaksiu – Jumat (7/2) yang bertepatan dengan Jumat Kliwon, MTsN 1 Tegal mengadakan Istighosah dan peringatan Isra Mi’raj, kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan sebagai bentuk refleksi atas perjalanan suci Rasulullah SAW dalam menerima perintah shalat lima waktu. Melalui kegiatan ini, madrasah berharap dapat memperkuat pemahaman keislaman siswa serta menanamkan nilai-nilai spiritual dan ketaatan kepada Allah SWT.
Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Madrasah yang diwakili oleh Wakil Kepala Bidang Kesiswaan. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya mengambil hikmah dari peristiwa Isra Miraj, terutama dalam keistimewaan malam hari sebagai waktu terbaik untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Beliau juga mengapresiasi antusiasme para siswa dalam mengikuti kegiatan ini serta mendukung program madrasah dalam membiasakan amalan sunah, seperti puasa di bulan Rajab dan memperbanyak ibadah menjelang Ramadan.
Sebagai puncak acara, tausiyah disampaikan oleh KH. Aqib Malik, seorang dai muda dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga merupakan alumni MTsN 1 Tegal. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan makna mendalam dari Isra Miraj yang tidak hanya menunjukkan kebesaran Allah, tetapi juga menanamkan semangat mencari ilmu dan keteguhan dalam beribadah.
Dalam tausiyahnya, KH. Aqib Malik mengutip syair sarat makna “Wong luruh ilmu ora kaya wong luruh berkat, wong luruh berkat senajan udan pada mangkat. Wong luruh ilmu ora kaya wong nonton golek, wong nonton golek, senajan wengi pada melek.”
Beliau juga menjelaskan bahwa bulan Rajab merupakan momentum untuk menanam amal kebaikan sebagai bekal menyambut Ramadan “Allahumma baarik lanaa fii Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhana. Wulan Rajab wulan nanduri, wulan Sya’ban wulan nyirami, wulan Ramadan wulan maneni.”
Dalam kesempatan ini, KH. Aqib Malik juga mengapresiasi langkah MTsN 1 Tegal yang mendorong siswa untuk melaksanakan puasa sunah Rajab sebagai bentuk persiapan spiritual menghadapi Ramadan. Mengutip pandangan Imam Ar-Razi, beliau menyampaikan bahwa siapa yang berpuasa satu hari di bulan Rajab, pahalanya setara dengan puasa 30 hari. Selain itu, disebutkan bahwa orang yang berpuasa di bulan Rajab akan diberi Bengawan Rajab, minuman istimewa di surga yang sekali tegukannya menghilangkan dahaga selamanya, putihnya lebih dari susu, manisnya lebih dari madu, sejuknya lebih dari salju.
Hikmah utama dari Isra Miraj juga terletak pada oleh-oleh agung yang dibawa Rasulullah SAW, yaitu perintah shalat lima waktu. KH. Aqib Malik menegaskan bahwa shalat adalah ibadah utama yang menjadi tolok ukur ketakwaan seseorang. Mengutip pandangan Imam Al-Ghazali, beliau mengingatkan bahwa meninggalkan shalat adalah perbuatan yang sangat ringan dilakukan oleh manusia, namun dampaknya begitu besar di sisi Allah.
“Jangan pernah meninggalkan shalat hanya karena kesibukan, karena wong edan pun sibuk. ngalor nggawa plastik, ngidul nggawa kardus. Jadi, orang yang meninggalkan shalat tidak ada bedanya dengan wong edan.”
Pesan ini menjadi pengingat bagi seluruh siswa agar selalu menjaga shalat lima waktu sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Selain itu, beliau juga mengajak seluruh peserta didik untuk lebih bersemangat dalam menuntut ilmu, karena ilmu adalah cahaya yang akan membimbing kehidupan manusia.
Kegiatan ini berjalan dengan penuh khidmat, seluruh peserta berharap agar dapat mengambil pelajaran dari perjalanan spiritual Rasulullah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat keislaman dan kedisiplinan dalam beribadah semakin tumbuh di lingkungan MTsN 1 Tegal.