Slawi – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tegal mengikuti pendampingan persiapan penilaian mandiri pembangunan Zona Integritas menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Pendampingan ini di selenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI yang bertempat di MAN IC Pekalongan, Jumat (20/9).
Pada kesempatan itu hadir dari Biro Ortala Ditjen Pendis, Yusi Damayanti, Kristanto, Perwakilan dari Kanwil Jateng, Nurcholis Fredi dan Agus Widodo. Sementara itu madrasah yang ikut hadir dalam pendampingan penilaian tersebut dari wilayah barat yakni MAN 1 Tegal, MAN 1 Brebes, MAN 2 Brebes dan MAN IC Pekalongan.
Bapak Nurcholis dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam penilaian dari TPN (Tim Penilai Nasional) setiap satker harus bisa membuat PPT yang menarik, kreatif, singkat dan jelas.
“Harapannya PPT yang bagus dapat menutup celah untuk di kritisi TPN kepada satker yang dikunjungi,” ucap Nurcholis.
Perwakilan Pendis, Yusi Damayanti dalam arahnnya menyampaikan bahwa paparan yang disampaikan sifatnya implementatif dan unik.“Kita ambil contoh MAN Karangasem semua layanannya sudah online, mulai dari pengambilan ijazah sampai PPDB. Menpan juga biasanya sering bertanya tentang gratifikasi terkait pengendalian dan cara penanganannya.” ungkap Damayanti.
Ketua Tim ZI MAN 1 Tegal, Tolchah Kais yang ditemui seusai kegiatan mengatakan bahwa dengan mengikuti pendampingan ini, MAN 1 Tegal berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan tata kelola yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.“Harapannya, MAN 1 Tegal dapat meraih predikat WBK dan WBBM, yang menunjukkan bahwa madrasah tersebut telah berhasil membangun birokrasi yang bersih, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar Tolchah. (nuris/fia)