Slawi (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kab. Tegal, M. Aqsho, menjadi narasumber kegiatan Workshop sekaligus Pembinaan Moderasi Beragama Bagi Kepala Madrasah yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) di Aula Gedung Bhakti Husada Slawi, Senin (5/2).
Dalam arahannya M.Aqsho berbicara tentang pendidikan artinya adalah berbicara tentang masa depan. “Menurut kajian para ahli di tahun 2045 Indonesia akan mengalami suatu peristiwa atau kondisi yang disebut dengan bonus demografi, dimana usia produktif itu melimpah, dan itu akan dialami oleh peserta didik kita atau anak anak kita sekarang, oleh karena itu saat inilah kita mempersiapkan peserta didik kita agar dapat menjawab peristiwa pada itu,” tutur Aqsho.
Selain itu juga M. Aqsho selaku kepala Kantor mempunyai tanggung jawab membina, guru diharapkan menjaga kedisplinan serta menjadi tauladan bagi peserta didiknya.
Pada kesempatan ini M. Aqsho juga menjelaskan terkait penguatan moderasi beragama. “Saya diamanati oleh Menteri Agama yaitu Tujuh Program Prioritas ini harus saya sampaikan terus menerus, salah satunya adalah penguatan moderasi beragama, oleh karena itu saya titip kepada panjenengan tumbuhkan dikalangan peserta didik panjenengan semangat perbedaan, menghormati perbedaan dan toleransi. Toleransi itu adalah hasil dan moderasi adalah proses,” imbuhnya.
Implementasi nilai-nilai moderasi beragama perlu ditumbuhkan di lingkungan madrasah sesuai KMA No 184 Tahun 2019 dimana setiap guru mata pelajaran wajib menanamkan nilai moderasi beragama. “Menjadi moderat bukan berarti menjadi lemah dalam beragama, menjadi modern bukan berarti cenderung terbuka dan mengarah kepada kebebasan, keliru jika ada anggapan bahwa seseorang yang bersikap moderat dalam beragama berarti tidak memiliki militansi,” pungkasnya. (adm)