Suradadi – Rabu (8/10/2025) Kantor Urusan Agama (KUA) Suradadi melaksanakan kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) di MTs Al Fattah Suradadi, Dengan mengangkat tema “Menjaga Kesehatan Mental Remaja dan Bahaya Bullying”, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada para siswa agar memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas perundungan.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 80 siswa dari kelas 8 dan 9, didampingi oleh guru dan tenaga kependidikan. Hadir sebagai narasumber utama dari Penyuluh Agama Islam, Syamsul Ma’arif, Nok Masyrohatun, Naeli Setianah, Sri Kurniasih, Mashadi Zaeni, Imam Turmudzi, lalu kegiatan Ice Breaking oleh Umi Latifah dan Labib Azzahra Kemudian dilanjutkan Pemateri Ahmad Bagus Setiaji dari KUA Suradadi, yang membawakan materi seputar:
1. Pentingnya menjaga kesehatan mental sejak usia remaja
2. Cara mengenali gejala stres, kecemasan, dan depresi
3. Peran teman sebaya dalam menjaga kesejahteraan emosional
4. Dampak negatif bullying dan hukum Islam tentang larangan menyakiti sesama
Dalam penyampaian materinya, narasumber menekankan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Ia juga mengajak siswa untuk saling peduli, menghargai perbedaan, dan menjauhi perilaku perundungan yang bisa berdampak jangka panjang terhadap korban.
“Remaja adalah masa yang penuh tantangan, dan kesehatan mental harus menjadi perhatian kita bersama. Perilaku bullying, baik fisik maupun verbal, sangat bertentangan dengan ajaran agama dan nilai kemanusiaan,” tegas Pemateri.
Pihak MTs Al Fattah Suradadi, mengapresiasi kegiatan BRUS ini karena sangat relevan dengan kondisi sosial remaja saat ini. Ia berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan secara rutin sebagai bentuk pencegahan terhadap masalah psikologis maupun sosial di lingkungan sekolah.
“Kami menyambut baik program ini. Kesehatan mental siswa dan pencegahan bullying adalah tanggung jawab kita bersama, baik pihak sekolah, orang tua, maupun instansi keagamaan,” ujarnya.
Para siswa terlihat antusias mengikuti sesi tanya jawab, berbagi pengalaman, serta menyimak materi yang disampaikan. Kegiatan ditutup dengan deklarasi bersama anti-bullying dan komitmen menjaga kesehatan mental sebagai bagian dari ibadah dan akhlak mulia.